Jakarta (pilar.id) – Mayoritas relawan Joko Widodo masih solid. Bahkan, diantara relawan berjanji akan manut kepada keputusan politik Jokowi di Pilpres 2024. Simpul-simpul semangat para relawan itu, tampaknya dapat membuka jalan Jokowi memimpin kembali menjadi presiden alias tiga periode.
Salah satu relawan yang manut ialah gabungan relawan Joko Widodo (Jokowi) Cirebon Raya. Gabungan relawan Jokowi di Cirebon dan sekitarnya itu memastikan akan manut atau patuh terhadap keputusan politik Jokowi pada 2024 mendatang, karena mereka menilai kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat memuaskan.
“Mengenai politik tahun 2024 pada prinsipnya kita ikut Pak Jokowi,” kata Penanggung Jawab Kegiatan Silaturahmi Relawan Jokowi Cirebon Raya Wahyudi Laeli di Cirebon.
Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, masih solidnya relawan Jokowi sepertinya memiliki orientasi kepada arah tiga periode masa jabatan presiden dibandingkan menjadikan Jokowi mendukung atau endorse tokoh lain di Pilpres 2024.
“Tetapi, pertarungan Jokowi di 2024 tentu semakin berat, dan peluang kalah justru terbuka mengingat kelompok penolak tiga periode cukup besar,” kata Dedi melalui pesan singkat, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, Jokowi memang mempunyai loyalis tersendiri. Kendati demikian, di Pemilu atau Pilpres 2024, belum tentu loyalis itu sebesar hari ini. Karena bagaimanapun juga, Jokowi bukan penguasa partai politik.
Terutama bagi pemilih PDIP, sejauh ini menjadi yang tersolid, ini dapat dibaca dari berbagai survei yang tetap menempatkan PDIP sebagai yang teratas. Artinya, PDIP didahulukan pemilih baru baru setelah itu akan mendahulukan tokohnya.
Dari sudut pandang lain, Dedi menilai bahwa relawan politik sebenarnya tidak ada, kecuali kelompok terendah ditingkat pemilih. Sementara mereka yang berada di struktur komunitas pendukung, adalah pekerja politik profesional.
Artinya, solid atau tidaknya relawan bergantung bagaimana Jokowi mampu menjanjikan distribusi kekuasaan yang merata pada mereka. Dengan begitu, loyalitas pekerja politik Jokowi dimungkinkan berkurang, terlebih jika ada kontestan yang jauh lebih menjanjikan, termasuk potensi kemenangan.
“Menurut saya, Jokowi bahkan sebelum Pemilu 2024, besar kemungkinan mulai ditinggalkan,” tegasnya. (din/Antara)