Yogyakarta (pilar.id) – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo menggelar koleksi museum yang menampilkan 64 benda-benda cagar budaya mulai dari zaman pra sejarah, hindu, budha hingga masa islam yang diselenggarakan Rabu (12/10/2022) di Cagar Budaya, Eks. Pengepul Nila Bulurejo, Pengasih, Kulon Progo.
Kepala Seksi Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Fitri Atiningsih Fauzatun mengatakan selain untuk memperingati HUT Kulon Progo ke-71, acara ini juga sebagai wujud keprihatinan terhadap Kulon Progo yang menjadi satu-satunya Kabupaten di DIY yang belum memiliki museum.
Lebih lanjut, Fitri mengungkapkan gelaran ini sebagai upaya untuk mengenalkan terutama kepada generasi muda bahwa Kabupaten Kulon Progo memiliki koleksi peninggalan sejarah yang banyak.
“Melalui pameran ini kami ingin menunjukkan sejarah bangsa yang bekerjasama Dinas Pendidikan dan Balai Pendidikan Menengah (Baldikmen) dengan mengundang dan menghimbau sekolah-sekolah untuk berkunjung ke sini. Alhamdulillah, setiap hari banyak sekali pengunjung,” jelas Fitri (12/10/2022).
Fitri mendorong pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk menghadirkan kebijakan dalam hal pendirian museum yang definitif, bukan hanya ditumpangkan. Fitri menambahkan, selain menampilkan koleksi museum juga menghadirkan narasumber melalui talkhsow terkait kemuseuman.
Selain itu juga dengan menggelar pameran fotografi pelajar serta lomba menggambar untuk anak-anak TK dan SD.
Fitri berharap, kegiatan ini dapat mengenalkan ke generasi muda bahwa Kulon Progo memiliki koleksi yang banyak, lalu menanamkan kepada generasi muda bahwa Kulon Progo pernah berjaya dengan peninggalan-peninggalan, serta memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa berkunjung ke museum bukan bukan hal yang kuno.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Niken Probolaras mengatakan agar masyarakat lebih mengenal dengan koleksi museum sehingga akan lebih mencintai peninggalan sejarah, budaya, dan kekayaan intelektual nenek moyang Kulon Progo. sebagai edukasi kepada semua pihak terutama pengunjung pameran dari kalangan generasi muda.
Diharapkannya masyarakat lebih mengenal dengan koleksi museum sehingga akan mencintai peninggalan sejarah, budaya dan kekayaan intelektual nenek moyang kulon progo.
Disamping itu, koleksi museum meruapakan aset penting yang dapat menunjukkan kemajuan peradaban bangsa dan akan membuka wawasan tentang betapa pentingnya sebuah museum sebagai lembaga yang menyimpan aset budaya dan warisan budaya masa lalu untuk menyampaikan pesan kepada masa kini dan masa yang akan datang.
“Semoga pameran edukasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan generasi muda bisa tertarik dan peduli terhadap peninggalan-peninggalan ini,” terang Niken, Rabu (12/10/2022). (riz/din)