Jakarta (pilar.id) – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menargetkan pada pemilu 2024 mendatang dapat meraih 4 persen suara nasional. Karena itu, Partai Gelora mengajak semua pihak berkolaborasi untuk merebut kemenangan pada pemilu 2024, serta menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ke-5 dunia.
“Walaupun tentu saja secara kebijakan, kita akan bekerja untuk mencapai target yang lebih besar dari 4 persen,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora, Mahfuz Sidik, di Jakarta, Selasa (1/8/2022).
Sedianya, Partai Gelora akan mendaftarkan diri sebagai calon partai peserta pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari pertama, Senin (1/8/2022). Namun, karena mendapat informasi sudah ada 10 partai yang akan mendaftar, maka Partai Gelora memutuskan untuk menunda jadwal pendaftaran hingga pekan depan atau 7 Agustus 2022.
“Kami bersepakat untuk memundurkan jadwal pendaftaran,” kata Mahfuz.
Menurut Mahfuz, keputusan untuk menunda jadwal pendaftaran dikarenakan Partai Gelora melihat sudah terlalu banyak partai yang mendaftar pada hari pertama. Sehingga menjadi tidak efektif apabila Partai Gelora memaksakan untuk mendaftar pada hari tersebut.
“Ya sebagai partai baru akhirnya kami berpikir lebih baik kalau kami mengambil hari dan tanggal yang lain,” katanya.
Dengan menunda jadwal pendaftaran ini, lanjut Mahfuz, Partai Gelora juga memiliki kesempatan untuk memeriksa kembali kelengkapan data yang telah dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) KPU. “Juga ada kesempatan bagi kami untuk memeriksa kembali kesempurnaan dari data-data Sipol yang sudah di input ke KPU,” ujarnya.
Ditambahkan Mahfuz, Partai Gelora yang didirikan pada 28 Oktober 2019 lalu, telah berhasil membangun sebagian besar infrastruktur organisasinya di pusat dan daerah. Ia berharap pemilu 2024 nanti tidak ada lagi isu polarisasi yang akan menyebabkan terjadinya pembelahan politik dan sosial.
“Ketika kami mendaftar, Partai Gelora sudah hadir di seluruh provinsi, di 514 kabupaten/kota dan 94 persen kecamatan,” jelasnya. (ach/hdl)