Bandung (pilar.id) – Menghadapi krisis sampah di kawasan Bandung Raya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Pemkab Bandung Barat) berupaya mengoptimalkan peran kepala desa untuk mengurangi sampah sejak dari sumbernya.
Langkah ini diambil menyusul keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang membatasi kuota sampah yang bisa dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Saat ini, Kabupaten Bandung Barat hanya diperbolehkan membuang sampah ke TPAS Sarimukti sebanyak 17 ritase per hari, jauh berkurang dari kuota sebelumnya yaitu 40 ritase per hari. Kondisi ini menuntut pemerintah daerah untuk mencari solusi lain guna menangani volume sampah yang terus meningkat.
Pj Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasim menyatakan akan menginstruksikan setiap kepala desa di wilayahnya untuk menyosialisasikan gerakan pilah sampah kepada warga masing-masing.
“Kita sudah sepakat untuk melakukan pengurangan sampah dari hulu, menyesuaikan kapasitas TPAS Sarimukti yang sudah penuh sambil menunggu pengaktifan kembali pada 25 November mendatang,” ujarnya.
Langkah ini juga selaras dengan kebijakan Pemprov Jawa Barat yang menekankan pentingnya penanganan sampah secara berkelanjutan di Bandung Raya.
Salah satu skema yang disiapkan adalah pengangkutan sampah berdasarkan jenisnya, seperti pengangkutan sampah organik pada hari Senin, kemudian sampah non-organik pada hari berikutnya. Dengan cara ini, diharapkan kesadaran warga untuk memilah sampah dari rumah semakin meningkat.
Selain itu, Pemkab Bandung Barat berencana mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan menjadikannya pakan untuk peternakan maggot. Langkah ini dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada TPAS dan mengubah sampah organik menjadi produk yang bernilai guna.
Dengan kolaborasi antara Pemkab dan para kepala desa, diharapkan masyarakat Kabupaten Bandung Barat bisa lebih proaktif dalam memilah dan mengelola sampah, membantu mengurangi beban TPAS Sarimukti, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. (usm/hdl)