Semarang (pilar.id) – Jalan berlubang dan rusak yang ada di Kota Semarang mulai dilakukan penambalan.
Sedangkan jalan Pantura dan Nasional yang merupakan wewenang Provinsi Jateng dan pusat sedang diupayakan untuk segera dilakukan penambalan.
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mendorong pemprov Jateng dan pusat untuk segera melakukan penambalan jalan Pantura dan nasional.
Pasalnya, jalan Pantura dan nasional yang melintas di Kota Semarang adalah jalur arus mudik dan balik Lebarang, yang segera tiba.
Jalan rusak yang ada di wilayah Kota Semarang ini tidak hanya dikelola oleh Pemerintah Kota Semarang saja, namun juga ada jalan yang rusak yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat. Jalan tersebut khususnya berada di Jalur Pantai Utara Jawa Tengah.
Mbak Ita mengatakan jika pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk bisa segera melakukan perbaikan jalan yang kewenangannya ada dibawah Pemprov Jateng.
“Saya juga sudah minta kepada Pak Gub (Gubernur Jawa Tengah) untuk yang utamanya jalan-jalan milik Pemprov dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) untuk segera dilakukan perbaikan,” katanya Selasa 14 Maret 2023.
Sementara itu, merespon keluhan warga masyarakat soal banyaknya jalan berlubang, wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu segera menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penambalan beberapa jalan berlubang khususnya yang dikelola Pemerintah Kota Semarang.
Wali kota yang akrab disapa mbak Ita mengatakan jika hal tersebut merupakan upaya dari pihaknya untuk memberikan rasa aman dan nyaman terutama kepada pemudik lebaran yang akan datang dan melintas ke ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
Pihaknya merinci jalan-jalan yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi misalnya di Jalan Brigjen Sudiarto, kemudian dari BKT (Sungai Banjir Kanal Timur) hingga Penggaron, Jalan Gunungpati-Cangkiran.
Jalan-jalan tersebut sudah ia mintakan kepada Pemprov Jawa Tengah untuk dilakukan perbaikan maupun penambalan jalan yang berlubang.
Sementara untuk jalan nasional yang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat yang bergelombang dan berlubang di antaranya Jalan Mangkang, dimulai dari perbatasan Kendal, kemudian Jalan Arteri Yos Sudarso yang menghubungkan Bundaran Kalibanteng ke Kaligawe.
“Karena kan ada jalan-jalan nasional, salah satunya yang Jalan Mangkang, Jalan Arteri Yos Sudarso miliknya pusat,” imbuhnya.
Guna menghadapi arus mudik, Mbak Ita pun meminta jalan-jalan nasional yang berlubang untuk bisa dilakukan penambalan sementara.
Pasalnya jika tetap dibiarkan maka akan mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Dirinya menyebutkan jika Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) memang sudah berencana untuk melakukan perbaikan, yakni dengan betonisasi, tetapi pengerjaannya memang setelah Lebaran 2023.
“Tapi kami menyampaikan sebelum Lebaran pasti arus mudik kan banyak. Sehingga, kami minta untuk bisa dilakukan penambalan,” kata Mbak Ita. (Aam)