Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota Surabaya baru saja meluncurkan program baru untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut untuk memiliki rumah layak huni. Program tersebut diberi nama Dandan Omah.
Melalui program ini, Pemerintah Kota Surabaya memberikan bantuan berupa renovasi rumah warga yang masuk kategori tidak layak huni. Namun, Pemkot Surabaya juga menegaskan bahwa rumah penerima manfaat bantuan Dandan Omah, nantinya tidak boleh dikontrakkan atau diperjualbelikan.
melakukan renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu)Seringkali kita melihat dipinggir jalan atau gang rumah kosong yang sudah terbengkalai, rusak dan tak dihuni.
“Jadi, harus dipelihara. Selain itu, tidak boleh dikontrakkan atau dijual selama lima tahun dan perawatannya harus dilakukan secara mandiri oleh pemilik,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi , Minggu (20/11/2022).
Dari beberapa rumah tidak layak huni (rutilahu) yang direnovasi oleh Pemkot, delapan diantaranya telah selesai dikerjakan. Pada Sabtu (19/11/2022) kemarin, delapan kunci rumah tersebut juga sudah diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Surabaya kepada para pemiliknya masing-masing.
Selain memberikan bantuan berupa renovasi rumah, para penerima manfaat juga akan diberikan pelatihan dan pendampingan kerja. Sehingga, diharapkan nantinya mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi dan tidak lagi tergantung dengan bantuan dari Pemkot.
“Kami berikan perbaikan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga, mereka nantinya bisa merawat rumahnya. Itu yang saya tekankan,” ujar Cak Eri.
Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat ini memang menjadi salah satu fokus Pemkot Surabaya di Program Dandan Omah. Bahkan dari beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh penerima manfaat, salah satunya adalah dengan memilih salah satu dari 23 item wirausaha yang digerakkan Pemkot.
Beberapa pilihan yang disediakan untuk bisa dipelajari dan akan diterima pelatihannya adalah toko kelontong, menjahit, peternakan, pertanian, sampai membuat batako.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2022 telah disiapkan dana untuk 900 unit rutilahu dan yang telah terealisasi ada 700 rutilahu.
“Jumlah itu termasuk yang ada di Kecamatan Tandes, totalnya ada 43 rumah yang kami rehab, 29 rumah selesai dikerjakan,” sebut Irvan.
Irvan menjelaskan, rumah yang dibenahi itu rata-rata mengalami kebocoran pada atap rumah. Bahkan, ada beberapa rumah yang terlalu rendah hingga kebanjiran ketika curah hujan tinggi.
“Semua kami perbaiki, termasuk kami keramik lantainya, jambannya kami benahi dan kami tinggikan rumahnya. Sebisa mungkin rumah itu layak huni dan sehat,” pungkas Irvan. (jel/fat)