Banda Aceh (pilar.id) – Tahun 2004 silam, sebuah bencana alam besar terjadi di Indonesia. Tepatnya di Provinsi Aceh. Saat itu, 26 Desember 2024, gempa bumi dan tsunami menerjang Aceh dan meratakan daerah tersebut dengan tanah.
Memperingati bencanan tsunami, Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menggelar zikir dan doa bersama pada Jumat 23 Desember 2022 malam.
“Kita hadir di sini bersama-sama untuk memberikan doa, semoga arwah para syuhada kita dapat diterima di sisi Allah SWT, dan mudah-mudahan kita yang berdoa pun akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT,” kata Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Jumat (23/12/2022).
Bakri mengatakan peringatan tersebut bukan untuk membuka kembali kenangan sedih musibah gempa dan tsunami Aceh lalu. Tetapi menyadarkan seluruh masyarakat Aceh bahwa betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan Allah SWT.
Kemudian, masyarakat harus menjadikan setiap musibah atau bencana tersebut sebagai introspeksi diri dalam meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
“Zikir, doa dan Shalawat yang kita lantunkan bersama ini merupakan bukti ketaatan kita kepada Allah SWT dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW,” ujarnya.
Kegiatan zikir dan doa bersama itu juga merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah Banda Aceh dalam penguatan syiar islam.
Dalam kesempatan ini, Bakri juga mengajak masyarakat Banda Aceh senantiasa memakmurkan masjid dan selalu melaksanakan shalat berjamaah, takzim kepada ulama dan guru serta menghormati orang tua.
“Banda Aceh adalah etalasenya Aceh. Insya Allah implementasi syariat Islam di Kota Banda Aceh dapat menjadi role model di Aceh, bahkan di Indonesia,” demikian Bakri Siddiq. (fat)