Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Indonesia siap menampung pengungsi Rohingya di kapal lautan Kabupaten Bireun Provinsi Aceh. Keputusan pemerintah ini atas kemanusiaan dan pertimbangan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut.
Dijelaskan Ketua Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Pusat/Deputi Bidang Koordinator Keamanan, Ketertiban dan Masyarakat (Kamtibmas) Kemenko Polhukam Irjen Pol Armed Wijaya, berdasarkan pengamatan, penumpang kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
“Kepastian jumlah pengungsi tersebut baru akan diketahui setelah pendataan lebih lanjut,” katanya dalam pernyataan pers di Kanal Youtube Kemenko Polhukam, Rabu (29/12/2021).
Lebih jauh Armed menjelaskan, kapal pengungsi saat ini berada sekitar 50 mil laut lepas pantai Bireun dan akan ditarik ke daratan. Mengutip pemberitaan di laman tnial.mil.id, TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui unsurnya KRI Parang-647 menarik kapal pengangkut pengungsi Etnis Rohingya yang membawa lebih dari 100 orang dari titik ditemukan menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe.
Dalam keterangannya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan penarikan telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB pagi ini setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas.
“Estimasi akan tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe sekitar pukul 18.30 WIB,” tuturnya. (hdl)