Jakarta (pilar.id) – Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yakin bahwa pemimpin muda memiliki potensi besar untuk memimpin bangsa. Bagi Prabowo, usia bukanlah kendala utama, tetapi yang terpenting adalah keikhlasan jiwa dalam berkhidmat bagi bangsa.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas keputusan Partai Golkar yang memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo dalam Rapat Pimpinan Nasional II Golkar yang berlangsung di DPP Golkar Jakarta pada Sabtu (21/10/2023).
“Anak muda mampu, saudara-saudara sebenarnya bukan masalah usianya muda atau tua, tapi masalah jiwa, apakah jiwanya tulus ikhlas mau mengabdi kepada bangsa dan negara atau tidak, itulah kuncinya,” tegas Prabowo.
Ia mencontohkan Soemitro Djojohadikoesoemo, ayahnya, yang menjadi Menteri Keuangan pada usia 31 tahun, serta Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang memimpin perang gerilya pada usia 29 tahun.
“Ketua Umum Partai Golkar tadi menyebut Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri pada usia 36 tahun. Orang tua saya sendiri, waktu itu, adalah pembantu asisten perdana menteri pada usia 28 tahun. Ayah saya menjadi Menteri Keuangan pada usia 31 tahun,” tambah Prabowo.
Untuk itu iapun percaya,bahwa dengan pengkaderan yang baik, regenerasi kepemimpinan dapat berjalan secara optimal.
“Baik generasi saya maupun generasi yang lebih muda, kami memiliki komitmen pada kesinambungan. Kami adalah generasi yang suatu saat harus mengalihkan tanggung jawab kepada generasi penerus. Kami ingin melihat generasi penerus kami siap untuk mengambil alih. Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Airlangga, jika kita tidak berani mengkaderkan generasi muda, kapan lagi mereka akan siap untuk mengambil peran penting di masa yang akan datang,” kata Prabowo. (hen/hdl)