Surabaya (pilar.id) – Program “1 Keluarga 1 Sarjana” yang diinisiasi Pemerintah Kota Surabaya kini resmi dimulai dengan dukungan dari para pengusaha lokal. Dalam program ini, para pelaku usaha berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak dari keluarga miskin, membantu mereka melanjutkan pendidikan vokasi.
Acara peluncuran program tersebut berlangsung dalam silaturahmi antara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan pengusaha yang tergabung dalam Yayasan Bhakti Persatuan (YBP), PERPIT (Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa) Jatim, serta Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS).
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha yang telah berkontribusi dalam memberikan bantuan pendidikan. Menurutnya, kesejahteraan kota tidak hanya bergantung pada pemerintah tetapi juga pada kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kolaborasi ini adalah kunci keberhasilan Surabaya,” ujar Eri.
Dalam program ini, Pemkot Surabaya menyediakan kuota untuk 200 anak dari keluarga miskin untuk mengikuti pendidikan vokasi D3 selama tiga tahun. Selama periode tersebut, anak-anak akan tinggal di asrama dan mendapatkan dukungan biaya sekitar Rp52,5 juta per anak, termasuk biaya kuliah, kebutuhan sehari-hari, dan uang saku. Para pengusaha akan berperan sebagai orang tua asuh, membantu membiayai kebutuhan tersebut.
Ketua Dewan Pembina YBP, Alim Markus, memuji kepemimpinan Wali Kota Eri, yang dianggap pro-rakyat, pro-bisnis, dan pro-pembangunan. “Kinerja beliau dalam tiga tahun ini sudah luar biasa, dengan berbagai perbaikan infrastruktur dan keamanan di Surabaya,” ujar Alim.
Ketua Umum YBP, Hermawan Santoso, juga menyatakan dukungan terhadap program-program Wali Kota Eri, termasuk “1 Keluarga 1 Sarjana”. Menurutnya, program ini penting untuk kemajuan Kota Surabaya dan perlu didukung sepenuhnya.
Selain peluncuran program, Yayasan Bhakti Persatuan, PERPIT, dan PMTS juga menyerahkan bantuan dua unit motor VIAR untuk UMKM Kota Surabaya, yang diterima secara simbolis oleh Wali Kota Eri Cahyadi.
Program ini diharapkan dapat memberikan peluang pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kurang mampu, serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan bersama. (rio/hdl)