Jakarta (pilar.id) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengumumkan bahwa PUPR, melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, akan mempercepat pembangunan dan pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Metropolitan.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan pelayanan air limbah terpadu dan mengurangi pencemaran badan air akibat limbah domestik.
“Prioritas utama kami adalah kualitas lingkungan yang lebih baik. Dengan meningkatnya kepadatan pemukiman, volume limbah juga bertambah. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk mengolah limbah sebelum dibuang ke badan air,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/4/2024).
SPALD-T merupakan bagian dari Program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) yang diterapkan di tiga kota metropolitan di Indonesia, yaitu Makassar, Jambi, dan Pekanbaru.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jambi, Dibyo Saputro, menjelaskan bahwa pembangunan SPALD-T di Jambi bertujuan untuk meningkatkan akses sanitasi aman, terutama di wilayah pelayanan yang mencakup Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Pasar.
SPALD-T Jambi memiliki kapasitas pelayanan sebesar 7.600 meter kubik per hari atau setara dengan 10.300 sambungan rumah (SR).
“Kami berharap SPALD-T dapat meningkatkan akses pelayanan air limbah domestik kepada masyarakat. Pemerintah Kota Jambi melalui UPTD sebagai pengelola diharapkan dapat merawat dan mengoperasikan SPALD-T, terutama dalam operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ujar Kepala Balai Dibyo.
Proses utama pengolahan IPAL menggunakan teknologi Moving Bed Bio Reactor (MBBR) yang dinilai efektif dalam mengolah air limbah domestik, termasuk pada proses nitrifikasi dan penghilangan nitrogen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi BPPW Jambi, Neiklen Rifen Kasongkahe, menambahkan bahwa pembangunan SPALD-T Jambi telah dimulai sejak Oktober 2020 dan ditargetkan selesai pada Mei 2024 mendatang. Saat ini, pekerjaan jaringan di wilayah Jambi Timur sudah mencapai progres sebesar 87 persen.
“Pembangunan SPALD-T Jambi terbagi dalam 3 paket pekerjaan. Pembangunan IPAL dilakukan oleh PT Brantas Abipraya j.o. Memiontech, sementara pembangunan jaringan perpipaan dan sambungan rumah dilakukan oleh PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya. Kami berharap proyek ini dapat selesai sesuai target yang telah ditetapkan,” ucap PPK Neiklen. (usm/hdl)