Semarang (pilar.id) – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mendorong keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di bidang agama. Pesan ini disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024 di Semarang dengan tema “Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045”.
Rakernas, yang dihadiri oleh 290 peserta secara langsung dan 10.024 peserta daring, menyoroti pentingnya pelibatan umat agar pelaksanaan program lebih efektif, bermanfaat, dan tepat sasaran. Menteri Agama, akrab disapa Gus Men, menekankan bahwa pembangunan bidang agama bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat.
Gus Men mengilustrasikan aspek peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan. Ia meminta agar pengelola Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) swasta ikut berkontribusi dalam merumuskan langkah dan program strategis untuk memajukan pendidikan agama.
“Pelaksanaan program 2024 agar tidak hanya melibatkan satuan kerja. Kemenag perlu menguatkan pelibatan stakeholders,” ungkap Gus Men.
Lebih lanjut, Gus Men menyoroti konsolidasi dengan lembaga-lembaga keagamaan untuk meningkatkan kualitas kerukunan. Ia mengapresiasi peningkatan indeks kerukunan umat beragama selama tiga tahun terakhir. Meskipun sudah meningkat, Gus Men meyakini bahwa kualitas kerukunan dapat lebih cepat meningkat dengan penguatan pelibatan masyarakat.
“Publik bisa memberikan masukan berdasarkan pengalaman mereka, dan semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan program juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan dimulai dengan melibatkan umat secara luas,” tambahnya.
Pada Rakernas kali ini, Menag menegaskan bahwa ada perbedaan dalam pola pelaksanaan. Ada 15 klaster yang harus memaparkan rencana program kepada Menag. Klaster tersebut mencakup Eselon I, Biro Kepegawaian, Biro Ortala, Kanwil Kemenag Provinsi, dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
“Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama. Kita akan satu persatu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024, dan hasilnya akan dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program,” tegas Gus Men.
Menag berharap, melalui presentasi masing-masing Satker dalam Rakernas ini, rumusan program dapat menjadi lebih baik dan dapat dijalankan. Gus Men menekankan seriusitas dalam Rakernas kali ini, dengan harapan agar legacy yang ditinggalkan oleh Kementerian Agama benar-benar dirasakan oleh publik, baik dalam layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan.
“Tahun 2023, banyak prestasi yang telah diraih. Saya ingin itu dipertahankan dan ditingkatkan. Transformasi digital juga terus dioptimalkan. Prestasi yang didapat tidak boleh membuat kita berhenti bekerja keras dan cerdas. Prestasi harus menjadi pemicu untuk bekerja lebih baik lagi,” tandasnya.
Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, mengapresiasi tema Rakernas Kemenag 2024. Ia menilai bahwa tema tersebut mencerminkan kesadaran akan peran krusial Kemenag dalam meningkatkan layanan keagamaan menuju Indonesia Emas 2045.
“Indonesia Emas adalah visi jangka panjang yang bertujuan menciptakan masyarakat sejahtera, adil, dan berkeadilan. Kemenag memiliki peran vital dalam aspek ekonomi, pendidikan, penguatan infrastruktur, dan pelayanan publik, serta dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan,” ujar Ashabul Kahfi.
Rakernas Kemenag 2024 berlangsung selama tiga hari, dari 5 hingga 7 Februari 2024. Beberapa pembicara tamu yang dijadwalkan termasuk Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Wakil Ketua Ombudsman RI Bobby Hamzar Rafinus, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Amich Alhumami, serta Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan Otorita IKN Mia Amalia. (mad/hdl)