Jakarta (pilar.id) – Langkah politik Sandiaga Salahuddin Uno di Hari Idul Fitri mengejutkan banyak pihak. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bahkan terang-terangan menyebut keputusan Sandiaga Uno untuk hengkang dari Gerindra sudah mengecewakan.
Ia merasa bahwa Sandiaga Uno tidak menghormati Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang selama ini telah membesarkan namanya di dunia politik.
“Itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh. Itu bukan etik yang bisa diteladani,” kata Muzani di Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).
Muzani mengaku kaget dengan keputusan Sandiaga Uno untuk mundur setelah acara halalbihalal di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (23/4/2023).
Padahal, sebelumnya Sandiaga Uno bertemu dengan Muzani dan Prabowo di kediaman Prabowo pada Sabtu (22/4/2023).
Muzani bahkan sempat meminta Sandiaga Uno untuk bertemu karena ada pesan yang ingin disampaikan oleh Prabowo. “Saya katakan, ada pesan khusus dari Pak Prabowo,” imbuh Muzani.
Katanya, Prabowo menitipkan pesan pada Sandiaga agar tak buru-buru untuk pergi meninggalkan Gerindra. Juga dikatakan kalau perjuangan butuh kesabaran, konsistensi, dan kebersamaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno juga menitipkan sepucuk surat untuk Prabowo kepada Dasco, yang berisi curahan hatinya setelah delapan tahun berjuang di Partai Gerindra. (hdl)