Nganjuk (pilar.id) – Aktivitas jual-beli di Pasar Sukomoro, Nganjuk dikejutkan dengan kedatangan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Kedatangan Emil jelas menarik perhatian para pedagang. Pasalnya mereka ingat, Emil sempat ke pasar ini saat kampanye dan sekarang masih ingat dengan para pedagang Pasar Sukomoro.
“Wah ada Pak Emil, dulu juga pernah kesini, eh sekarang sudah jadi wagub ya pak,” ucap salah satu pedagang pasar.
Kunjungan Emil secara mendadak ini dilakukan untuk mengecek harga komoditas, khususnya bawang merah. Ia sebelumnya sempat mengecek pemberitaan terkait harga bawang merah yang terhitung sedang mengalami kenaikan dan langsung melakukan peninjauan di pasar induk tersebut.
“Saat ini saya sedang berada di Pasar Sukomoro, Nganjuk. Karena selepas dari menghadiri kegiatan kebetulan lewat sini dan melihat aktivitas di sini sangat intensif,” kata Emil, Kamis (6/1/2022).
Dari hasil pemantauan, Emil mengatakan bahwa saat ini harga bawang merah di Pasar Sukomoro mengalami penurunan harga yang disebabkan karena bulan panen.
“Kami tadi sempat berbincang dengan pedagang, mereka mengeluhkan harga bawang merah yang naik turun sedangkan disatu sisi para pedagang juga membutuhkan permodalan yang baik,” terangnya.
“Jadi ini pas bulan rame-ramenya panen dan kebetulan daerah lain juga lagi panen. Tadi Kepala Disperindag Provinsi Jawa Timur sudah kami hubungi, nanti akan koordinasi dengan Disdag Nganjuk,” imbuhnya.
Terkait fluktuasi harga yang saat ini terjadi, lanjutnya, ini merupakan hal yang memang sering terjadi. Berbeda jika harga sedang merosot.
“Tadinya ada yang bilang masalahnya di modal, tapi kalau masalahnya di fluktuasi harga ini kan realita namanya, tapi bagaimana kita menyangga kalau harganya lagi jatuh,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko mengatakan situasi harga utamanya bawang merah mengalami fluktuasi harga dengan waktu yang terhitung cepat.
“Memang untuk situasi saat ini harga naik turun, kecenderungan lebih turun, beberapa hari naik katakan Rp 10 ribu, saat ini turun menjadi Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu,” tuturnya.
“Itupun pergantian harga terhitungan cepat, jadi gabisa bertahan lima sampai seminggu, terkadang dalam tenggat waktu singkat harga sudah berubah lagi,” sambungnya.
Untuk diketahui, dari laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur tanggal 6 Januari 2022 menunjukkan dari 38 data kabupaten dan kota yang masuk, harga rata-rata Jawa Timur adalah Rp 23.017. Harga rata-rata tertinggi di Kota Surabaya Rp 26.600 dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Jombang Rp 18 ribu. (hdl)