Jakarta (pilar.id) – Jumper adalah sebuah film aksi fiksi ilmiah Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2008. Film ini didasarkan pada novel berjudul sama karya Steven Gould. Disutradarai oleh Doug Liman dan diproduksi oleh Lucas Foster, Simon Kinberg, dan Jay Sanders. Berikut adalah informasi lengkap tentang film tersebut.
Jumper dirilis pada 14 Februari 2008 di Amerika Serikat. Film dengan pendekatan aksi, petualangan, dan fiksi Ilmiah ini memiliki durasi 88 menit.
Jumper (2008) mengisahkan tentang seorang remaja bernama David Rice (diperankan oleh Hayden Christensen) yang memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan melalui ruang dan waktu, yang dikenal sebagai jumping atau teleportasi.
David menemukan kemampuan ini secara tidak sengaja ketika ia hampir tenggelam di danau ketika masih kecil. Setelah mengetahui kekuatannya, ia memanfaatkannya untuk menghindari kehidupan yang sulit dan menjelajahi dunia.
Namun, kehidupan David menjadi rumit ketika ia menarik perhatian sebuah organisasi rahasia yang dikenal sebagai Paladins, yang bertugas untuk memburu dan membunuh para Jumper. David juga bertemu dengan Griffin (diperankan oleh Jamie Bell), seorang Jumper yang memberontak terhadap Paladins setelah kehilangan keluarganya oleh mereka.
Dalam perjalanan menghindari kejaran Paladins, David bertemu dengan teman masa kecilnya, Millie Harris (diperankan oleh Rachel Bilson), dan mereka terlibat dalam petualangan berbahaya di seluruh dunia, sambil berusaha untuk mengungkap rahasia di balik kekuatan mereka.
Dibintangi Hayden Christensen sebagai David Rice, Jamie Bell sebagai Griffin, Rachel Bilson sebagai Millie Harris, dan Samuel L. Jackson sebagai Roland Cox, Jumper jelas bukan film biasa saja. Selain itu, Jumper juga dibintangi oleh Diane Lane sebagai Mary Rice, dan Michael Rooker sebagai William Rice.
Film Jumper dibuat dengan anggaran sekitar 85 juta Dollar AS dan mendapat respons yang beragam dari para kritikus. Meskipun film ini memperoleh pendapatan yang lumayan di box office, meraup lebih dari 222 juta Dollar AS di seluruh dunia, namun kritikus menyebutkan bahwa plotnya terasa dangkal dan karakter-karakternya kurang dikembangkan.
Meskipun demikian, film ini tetap mendapat dukungan dari para penonton karena adegan-adegan aksi yang menarik dan konsep yang unik tentang kemampuan teleportasi. Hayden Christensen, Jamie Bell, dan Rachel Bilson menerima pujian atas penampilan mereka, meskipun film ini tidak menjadi salah satu karya paling terkenal dari karier mereka.
Meskipun Jumper tidak memiliki sekuel langsung dalam bentuk film, namun cerita dari film ini diteruskan dalam bentuk novel. Novel Jumper: Griffin’s Story yang dirilis pada tahun 2007 merupakan prekuel dari film Jumper dan fokus pada karakter Griffin, yang diperankan oleh Jamie Bell dalam film.
Novel ini ditulis oleh Steven Gould, penulis asli dari novel Jumper yang menjadi dasar dari film pertama. Jumper: Griffin’s Story mengisahkan latar belakang dan petualangan Griffin sebelum kejadian yang terjadi dalam film pertama. Ini termasuk perjuangannya melawan Paladins dan pengembangan kemampuannya sebagai Jumper.
Meskipun bukan sekuel langsung, novel ini menyediakan informasi tambahan tentang dunia yang dibangun dalam film Jumper dan memperluas cerita serta karakter-karakter yang diperkenalkan dalam film tersebut.
Salah satu adegan penting dalam film Jumper difilmkan di dalam Colosseum, yang merupakan salah satu landmark paling terkenal di Roma, Italia, dan menjadi situs warisan dunia UNESCO. Pemerintah Italia memberikan izin khusus kepada kru produksi untuk merekam adegan dalam bangunan sejarah yang luar biasa ini.
Pengambilan gambar di dalam Colosseum adalah kesempatan langka dan spesial karena biasanya akses ke dalam bangunan tersebut sangat terbatas untuk kegiatan komersial. Keberhasilan mendapatkan izin untuk mengambil gambar di dalam Colosseum menunjukkan bahwa produksi film Jumper memiliki dukungan yang kuat dari pihak berwenang di Italia.
Adegan di dalam Colosseum memberikan sentuhan yang dramatis dan menarik pada film, serta menambah nuansa epik dan bersejarah. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya lokasi dalam film tersebut untuk membantu menceritakan cerita dengan lebih kuat dan memberikan pengalaman visual yang memukau bagi penonton.
Ide Brilian, Bertabur Bintang
Konsep yang diusung dalam film Jumper memang sangat brilian dan inovatif. Kemampuan untuk melakukan perjalanan melalui ruang dan waktu, atau yang dikenal sebagai jumping, memberikan dimensi yang menarik dan unik dalam dunia fiksi ilmiah.
Gagasan bahwa seseorang dapat teleportasi ke tempat-tempat di seluruh dunia hanya dengan membayangkan lokasinya merupakan ide yang sangat menarik dan menggugah imajinasi. Hal ini membuka peluang untuk berbagai petualangan, konflik, dan pertanyaan etis yang menarik dalam cerita.
Selain itu, film ini juga menyentuh pada tema-tema yang mendalam seperti kebebasan, identitas, dan tanggung jawab. Karakter utama, David Rice, dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dan konsekuensi dari penggunaan kekuatan luar biasa yang dimilikinya.
Dengan kombinasi aksi yang mendebarkan, plot yang penuh dengan twist, dan konsep yang mengagumkan, Jumper memang menawarkan pengalaman menonton yang sangat menarik dan memikat. Film ini berhasil memperkenalkan dunia yang fantastis namun juga realistis, yang membuat penonton terpikat dan terus terlibat sepanjang film.
Kehadiran tiga bintang utama dalam film Jumper, juga layak mendapat pujian. Sebut saja Hayden Christensen, pemeran David Rice, dengan karisma yang kuat dan kemampuan akting yang luar biasa, dia berhasil menggambarkan perjalanan emosional dan perkembangan karakter David dari seorang remaja yang bingung menjadi seseorang yang lebih menyadari diri dan bertanggung jawab. Penampilannya memberikan kedalaman dan kompleksitas pada karakter utama dalam film ini.
Lalu Samuel L. Jackson, aktor veteran dengan karier yang cemerlang, memberikan penampilan yang mengesankan sebagai Roland Cox, pemimpin organisasi rahasia Paladins. Dia berhasil menangkap sifat yang kejam, dingin, dan berkuasa dari karakternya, menciptakan antagonis yang kuat dan mengancam. Penampilan Jackson memberikan ketegangan yang mendalam pada film ini dan menambah dimensi yang menegangkan pada konflik antara David dan Paladins.
Kemudian Rachel Bilson, menghadirkan pesona dan kehangatan pada karakter Millie Harris, teman masa kecil David yang kemudian menjadi cinta pertamanya.
Meskipun peran Millie mungkin terasa lebih ringan dibandingkan dengan karakter lainnya, Bilson berhasil memberikan sentuhan emosional dan kehadiran yang penting dalam kehidupan David. Penampilannya membantu membangun chemistry yang kuat antara karakter-karakter utama dan menambah dimensi romantis pada cerita.
Ketiga bintang ini berhasil membawa karakter-karakter mereka ke dalam kehidupan dengan baik dan memberikan penampilan yang berkesan dalam film Jumper. Dengan kontribusi mereka, film ini menjadi lebih dinamis dan memikat bagi para penonton.
Apapun, Jumper (2008) tetap layak menjadi hiburan di waktu luang. Apalagi saat ini Jumper bisa dinikmati di layanan video streaming, seperti Netflix, yang tentu saja bisa ditonton kapan saja. (ret/hdl)