Jakarta (pilar.id) – The Humanity Bureau adalah film thriller fiksi ilmiah yang dirilis pada tahun 2017, disutradarai oleh Rob W. King dan dibintangi oleh Nicolas Cage, Sarah Lind, dan Jakob Davies.
Film ini berlatar tahun 2030, di mana dunia mengalami resesi ekonomi permanen dan menghadapi masalah lingkungan yang serius.
Pemerintah membentuk sebuah agen bernama The Humanity Bureau untuk mengidentifikasi warga yang dianggap tidak produktif dan memindahkan mereka ke tempat yang disebut New Eden.
Noah Kross (Nicolas Cage) adalah seorang agen yang ditugaskan untuk mengevaluasi kasus seorang ibu tunggal, Rachel Weller (Sarah Lind), dan putranya, Lucas (Jakob Davies).
Selama proses tersebut, Kross mulai meragukan tujuan sebenarnya dari “New Eden” dan menghadapi dilema moral yang mengubah pandangannya terhadap sistem yang ia layani.
Film ini akan ditayangkan di Bioskop Trans TV malam ini, Senin, 10 Februari 2025, pukul 23.00 WIB. Meskipun memiliki premis yang menarik, The Humanity Bureau menerima beragam ulasan dari penonton dan kritikus.
Beberapa memuji konsep ceritanya yang relevan dengan isu-isu kontemporer, sementara yang lain mengkritik eksekusi dan pengembangan karakternya. Di IMDb, film ini memiliki rating yang menunjukkan penerimaan yang beragam dari penonton.
Bagi Anda yang tertarik dengan film bertema distopia dan ingin melihat penampilan Nicolas Cage dalam peran yang menantang, The Humanity Bureau bisa menjadi pilihan tontonan yang menarik.
Di luar itu, The Humanity Bureau juga menghadirkan Sarah Lind, aktris yang sempat muncul di The Exorcism of Molly Hartley (2015). Dalam film ini, Sarah Lind memerankan Rachel Weller, seorang ibu tunggal yang tinggal bersama putranya.
Karakternya jadi pusat dari konflik utama film ini, karena Noah Kross (Nicolas Cage) awalnya ditugaskan untuk menilai apakah dia dan anaknya layak dipindahkan ke New Eden—yang ternyata menyimpan rahasia kelam.
Rachel bukan sekadar karakter pendukung; dia punya latar belakang emosional yang cukup kuat. Di sepanjang film, dia menunjukkan tekad untuk melindungi anaknya dari sistem yang kejam, bahkan saat menghadapi bahaya besar. Dinamika antara Rachel, Noah, dan Lucas menjadi inti dari cerita, membuatnya lebih dari sekadar film aksi biasa. (ret/hdl)