Jakarta (pilar.id) – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa penyakit mematikan namun tidak menular seperti kanker merupakan penyakit yang bisa dikendalikan.
Namun, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan bahwa kunci dari pengendalian kanker adalah deteksi dini.
Dengan melakukan deteksi dini, tingkat keberhasilan untuk mengendalikan kanker bisa mencapai 90 persen. Untuk itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mendorong masyarakat untuk rutin melakukan pengecekan kesehatan.
Pengecekan kesehatan secara rutin ini juga menjadi langkah untuk melakukan deteksi dini kanker. Sehingga, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.
“Kanker itu dapat dikendalikan, angka survival rate-nya tinggi tapi syaratnya harus deteksi dini. Sekitar 90 persen bisa dikendalikan, kalau ditemukan pada stadium lanjut maka 90 persen akan meninggal,” kata Menkes dalam acara Fun Walk peringatan Hari Kanker Sedunia di Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan bahwa di Indonesia, sebagian besar masyarakat yang memeriksakan diri, sudah berada di stadium lanjut.
Akibatnya, angka survival-nya kecil dan rasio pasien kanker meninggal menjadi lebih besar. Sebab, 90 persen pasien kanker tidak bisa mendapatkan penanganan optimal.
Faktor penyebab rendahnya angka masyarakat yang melakukan deteksi dini ini pun disebutkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin cukup beragam.
Mulai dari ketakutan saat hendak melakukan pemeriksaan akibat keterbatasan dana juga tidak adanya peralatan yang memadai.
Pasalnya, banyak fasilitas kesehatan di daerah yang belum mampu belakukan skrining kanker. Ketiga, menurut Menkes, adalah kurangnya tenaga kesehatan yang kompeten.
Saat ini, Kemenkes sedang fokus menangani ketiga faktor tersebut melalui reformasi pelayanan kesehatan.
Reformasi dilakukan dengan melakukan transformasi kesehatan layanan rujukan yang merupakan pilar kedua transformasi kesehatan.
Lebih lanjut, Menkes juga menegaskan bahwa biaya untuk melakukan skrining kanker saat ini sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sehingga, masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan skrining dan pemeriksaan deteksi dini kanker di fasilitas kesehatan yang tersedia.
“Misalnya untuk kanker kolorektoral, sekarang untuk laki-laki usia diatas 50 tahun sudah bisa melakukan deteksi dini gratis di fasyankes,” ucap Menkes. (fat)