Jakarta (pilar.id) – PT Hakaaston (HKA), anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yang berfokus pada jasa layanan operasi dan pemeliharaan jalan tol, menetapkan target ambisius di tahun 2024.
Melalui kontrak baru dan peningkatan pendapatan, HKA bertujuan mengoperasikan sepanjang 319,3 KM ruas baru di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan target pendapatan mencapai Rp 680 Miliar.
Target ini merupakan peningkatan signifikan dari pendapatan tahun 2023 yang mencapai Rp 523 Miliar, atau meningkat sebesar 130%. Ruas-ruas baru tersebut sejalan dengan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang saat ini sudah mencapai 88,70%.
Menyusul target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyelesaikan 5 ruas JTTS pada semester tahun 2024 ini, Direktur Operasi HKA, Martin Nababan, menyatakan kesiapannya untuk mengoperasikan ruas-ruas tersebut.
“Ruas Sigli – Padang Tiji – Seulimeum dari 35,7 KM menjadi 74,1 KM, Binjai – Brandan dari 20 KM menjadi 58 km, Kuala Tanjung – Indrapura – Tebing Tinggi – Dolok – Sinaksak dari 28,3 menjadi 83,8 km, Indrapura – Kisaran (seksi 1 & 2) dari 15,7 KM menjadi 47,7 KM, dan Pekanbaru – Bangkinang – Koto Kampar dari 31 KM menjadi 55,7 KM adalah ruas yang akan kami operasikan di tahun ini,” ungkap Martin Nababan.
Selain itu, untuk memberikan pelayanan yang optimal dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol, HKA telah mengembangkan empat aplikasi utama, di antaranya Astoll, platform yang memberikan informasi real-time tentang kondisi jalan tol, CCTV live, lokasi area istirahat, tarif tol, dan fitur tanggap darurat.
Kemudian HKA Trom (Toll Road Operation and Maintenance) mendukung pekerjaan petugas tol dalam memberikan pelayanan di ruas tol. Terakhir, HKA Today dan LAMPS (Live Asphalt Monitoring System) menjadi platform penting bagi pemeliharaan jalan tol serta pemantauan logistik hotmix di seluruh unit produksi.
Hingga saat ini, HKA telah berhasil mengelola 13 ruas di Jalur Trans Sumatera (JTTS) dan 2 ruas di Pulau Jawa yang merupakan milik Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Hutama Karya (Persero), Indonesia Investor Authority (INA), dan PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS). (ret/hdl)