Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengutamakan keselamatan penerbangan di tengah keterbatasan jumlah pesawat. Terlebih, tahun ini diprediksi bakal terjadi peningkatkan jumlah penumpang.
“Tahun ini Kemenhub optimis jumlah penumpang pesawat tembus 98,67 juta penumpang. Pemulihan industri penerbangan ini harus diikuti dengan peningkatan keselamatan. Jangan malah terabaikan,” kata Sigit, di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Kekhawatiran Sigit didasari laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menunjukkan, sepanjang 2022 moda transportasi udara menyumbang angka kecelakaan terbesar. Angka kecelakaan mencapai 8 peristiwa dan 10 kejadian serius yang diinvestigasi KNKT.
Berdasarkan data yang dipublikasi KNKT, moda penerbangan telah menyelesaikan 6 laporan akhir dan memberikan 20 rekomendasi yang ditujukan kepada Operator Pesawat Udara (16), Operator Bandar Udara (3), dan Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (1). Dari 16 rekomendasi kepada operator pesawat, baru 2 yang ditindaklanjuti, dan 6 rekomendasi dalam masa tanggapan.
“Keselamatan penerbangan adalah hal yang rigid. Tapi tahun lalu justru banyak kasus kecelakaan yang diinvestigasi KNKT,” kata Sigit.
Sektor angkutan udara, lanjut Sigit, pada 2023 dihadapi berbagai tantangan di antaranya kelangkaan pesawat yang dapat dioperasikan, fluktuasi harga avtur, dan suku cadang. Menurutnya, jangan sampai Kemenhub mengizinkan penambahan penerbangan pada operator meski kekurangan maskapai.
“Ini kan bahaya, apalagi kita tahu selama pandemi perawatan pesawat terabaikan karena terganggunya finansial maskapai karena penurunan jumlah penumpang akibat PPKM,” kata Sigit.
Seperti diketahui, Kemenhub memproyeksikan jumlah penumpang di Indonesia pada tahun 2023 sebesar 98,67 juta penumpang berangkat. Jumlah penumpang tersebut terdiri dari 74,57 juta penumpang berangkat domestik dan 24,10 juta penumpang berangkat internasional. Di sisi lain, pemerintah juga menerbitkan kebijakan pencabutan pembatasan dalam upaya menghidupkan kembali industri penerbangan sehingga berdampak pada antusias masyarakat untuk kembali menggunakan moda transportasi udara. (ach/hdl)