Jakarta (pilar.id) – Tebet Eco Park, yang sebelumnya meraih penghargaan SILA Gold Awards 2022 pada Singapore Landscape Architecture Awards, kembali menorehkan prestasi dengan memenangkan Presidents Design Award (PDA) 2023 dalam kategori Design of The Year.
Sebagai penghargaan tertinggi di Singapura untuk desainer dan proyek desain di berbagai disiplin ilmu, P*DA memberikan pengakuan kepada individu atau kelompok yang telah menciptakan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Singapura atau komunitas global melalui keunggulan desain.
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas penghargaan yang berhasil diraih Tebet Eco Park. Sebagai proyek kewajiban pengembang dari PT Award Global Infinity, anak perusahaan PT Astra Land Indonesia, penghargaan P*DA ini menunjukkan bahwa Tebet Eco Park mampu memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya,” kata Wibowo Muljono, Presiden Direktur Astra Land Indonesia.
PDA, yang dikelola bersama oleh Design Singapore Council (Dsg) dan Urban Redevelopment Authority (URA), menekankan penilaian terhadap manfaat dan dampak positif suatu desain terhadap lingkungannya. Selain aspek estetika, nilai kebaikan desain diukur berdasarkan kontribusinya terhadap lingkungan yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.
Sebagai Tamu Kehormatan dan pelindung PDA, Presiden Singapura Halimah Yacob mengatakan, “PDA merayakan karya-karya penerima penghargaan yang telah menerapkan kreativitas, kerajinan, empati, dan kepedulian mereka. Melalui penghargaan ini, kita belajar bagaimana desain dapat menciptakan dampak positif pada lingkungan, ekonomi, dan kota tempat kita tinggal. Saya berharap sumbangsih mereka dapat menginspirasi orang lain untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.”
Tebet Eco Park meraih penghargaan PDA 2023 karena dianggap mampu membuat perbedaan signifikan pada area atau lingkungan di mana proyek ini berada. Penilaian didasarkan pada empat dampak yang menjadi kriteria PDA, yaitu kemampuan proyek untuk memicu transformasi ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, memajukan merek, budaya, dan komunitas Singapura, serta mencapai terobosan dalam desain.
Desain Tebet Eco Park diakui telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas hidup dan mencapai terobosan desain. Melalui revitalisasi selama 15 bulan selama masa pandemi, taman umum di Jakarta yang dulunya terbengkalai dan terdegradasi, serta menghadapi masalah lingkungan dan sosial, telah bertransformasi menjadi kawasan hijau yang hidup dan menjadi destinasi favorit masyarakat setempat.
Selama revitalisasi, Tebet Eco Park menghijaukan saluran air eksisting sepanjang 714 meter dengan menggantikan konstruksi batu kali dan beton dengan vegetasi dan tanggul alami. Hal ini membantu mengatasi masalah banjir serta meningkatkan kualitas air.
Dengan desain yang terdiri dari berbagai zona yang menawarkan pengalaman berbeda, Tebet Eco Park berhasil menghubungkan masyarakat dengan alam di tengah kesibukan ibu kota. Terbagi menjadi dua bagian, yaitu sisi utara dan selatan, Tebet Eco Park menyediakan zona seperti wetland boardwalk, community garden, forrest buffer, swamp playground, Tebet Eco Park plaza, thematic garden, community lawn, dan infinity link bridge yang menghubungkan kedua sisi taman yang terpisah oleh Jalan Tebet Raya.
Tebet Eco Park menjadi tempat bagi masyarakat untuk bersosialisasi, berolahraga, dan rekreasi. Selain itu, taman ini juga menjadi ruang kreatif yang sering digunakan oleh berbagai komunitas untuk berkumpul dan berdiskusi.
“Ketika desain Anda dapat dinikmati oleh ribuan orang dan memberikan kebahagiaan bagi mereka, semua kerja keras terbayar. Bonusnya adalah kami juga dapat memperlihatkan dampak penggunaan pendekatan ekologi dalam merancang taman kepada Jakarta. Sejak proyek selesai, pejabat pemerintah dari kota-kota lain di Indonesia juga menunjukkan minat mereka untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam merancang taman mereka,” kata Anton Siura, Pendiri dan Principal dari SIURA Studio, yang menjadi arsitek lanskap Tebet Eco Park. (ted)