Magelang (pilar.id) – SMA Taruna Nusantara Magelang angkat bicara karena terbawa dalam kasus Mario Dandy Satrio yang menganiaya anak pengurus GP Ansor.
Di media sosial beredar kabar bahwa Mario Dandy Satrio yang jadi tersangka penganiayaan adalah lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang.
Rupanya Mario Dandy Satrio bukan merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang tersebut.
Meskipun demikian, diakui pihak SMA Taruna Nusantara bahwa Mario Dandy Satrio pernah bersekolah di sana.
Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Magelang, Cecep Iskandar memberikan klarifikasi mengenai kabar yang dinarasikan bahwa Mario Dandy Satrio adalah alumni dari sekolah tersebut.
Melalui siaran persnya, yang diunggah di media sosial SMA Taruna Nusantara Magelang, pihaknya meluruskan soal kabar itu.
“Dalam rangka memberikan klarifikasi terkait berita viral tersangka tindak kekerasan yang dikabarkan sebagai lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang,” tulisnya, Kamis (23/2/2023).
Mario Dandy Satrio pernah bersekolah di SMA Taruna Nusantara namun hanya sampai kelas XI.
Setelah itu, Mario Dandy Satrio pindah sekolah sehingga secara resmi bukan lagi anak didik SMA Taruna Nusantara Megelang.
Kami ingin meluruskan bahwa tersangka MDS bukan lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang. Yang bersangkutan pernah bersekolah di sekolah kami sampai dengan kelas XI, tetapi kemudian pindah sekolah dari SMA Taruna Nusantara Magelang sesuai surat Keterangan Pindah Sekolah No.Sket/566/VII/2023 tanggal 5 Juli 2021.
Diketahui, Mario Dandy Satrio terancam hukuman penjara 5 tahun karena menganiaya anak di bawah umur.
Yang membuat heboh perkara ini adalah orang tua Mario Dandy Satrio yang merupakan pejabat di Dirjen Pajak yang memiliki harta puluhan miliar rupiah.
Mario Dandy Satrio juga disorot karena gaya hidupnya yang hedon dan diperlihatkan di media sosial.
Mario Dandy Satrio juga beberapa kali mengunggah video berkendara dengan ugal-ugalan di jalan raya. (ade)