Jakarta (pilar.id) – Sejak diterpa krisis pandemi 2020, sektor produksi pertanian terus mengalami pertumbuhan di tahun 2021. Pertumbuhan tersebut diikuti dengan tumbuhnya PDB di sektor pertanian yang berlangsung konsisten. Pernyataan tersebut, disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Senin (24/1/2022).
“Sektor pertanian memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekalipun di tengah pandemi COVID-19. Penyusunan strategi dan program kegiatan di tengah pandemi telah berdampak pada pertumbuhan PDB sektor pertanian yang konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berkelanjutan sampai dengan 2021,” kata Mentan Syahrul.
Mentan mengemukakan bahwa PDB menurut lapangan usaha di sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan II 2020 di saat sektor lain tumbuh negatif dihantam dampak pandemi. Kemudian pada triwulan I 2021 sektor pertanian berkontribusi 2,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tahun 2021 triwulan I, PDB sektor pertanian tumbuh 2,95 persen year on year. Pada triwulan III 2021 juga tumbuh 1,31 persen dibanding tahun 2020,” kata Mentan.
Selain itu, Mentan Syahrul juga menyampaikan pertumbuhan positif ekspor produk pertanian sepanjang 2021. Nilai ekspor secara kumulatif periode Januari-Desember 2021 mencapai Rp625,04 triliun atau meningkat 38,608 persen dibanding tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp451,77 triliun.
Di samping itu, Mentan mengungkapkan bahwa nilai tukar petani (NTP) juga terus membaik dengan data terakhir per Desember 2021 mencapai 108,34 persen, di mana NTP terendah tercatat pada Mei 2020 sebesar 99,47 persen. NTP 108,34 persen pada Desember ini merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir.
Kementerian Pertanian mencatat peningkatan produksi komoditas utama sektor pertanian 2021, yaitu produksi padi 2021 mencapai 55,27 ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 1,13 persen dibanding tahun 2020 sebesar 54,65 juta ton GKG.
Produksi jagung mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52 persen dibanding tahun lalu, produksi bawang merah mencapai 1,93 juta ton atau naik 6,63 persen, produksi kakao sebesar 750 ribu ton atau naik 1,25 persen, kopi 775 ribu ton atau naik 1,71 persen, produksi gula tebu 2,42 juta ton naik 13,602 persen, dan daging ayam ras 3,42 juta ton naik 6,5 persen.
“Namun demikian beberapa produk pangan lainnya seperti cabai, kelapa, dan daging sapi juga kerbau mengalami penurunan walaupun tidak signifikan,” kata Mentan. (fat/tra)