Jakarta (pilar.id) – Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, atau yang dikenal sebagai The Sanur, terus berlangsung dengan pesat sebagai proyek kesehatan pertama di Indonesia yang mengusung standar internasional. The Sanur menjadi sebuah perjalanan end-to-end yang mengintegrasikan layanan kesehatan dan pariwisata.
The Sanur menyajikan berbagai fasilitas terintegrasi berstandar internasional, mulai dari layanan kesehatan, akomodasi hotel bintang 5, hingga fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan The Sanur diharapkan dapat menjadi langkah diversifikasi ekonomi yang signifikan untuk sektor pariwisata Indonesia.
KEK Sanur, sebagai inisiatif strategis, bertujuan untuk mengoptimalkan potensi area Grand Inna Bali Beach seluas 41,6 hektar menjadi “World Class Medical & Wellness Centre.”
Fasilitas terintegrasi The Sanur mencakup akomodasi hotel bintang 5, ethnomedicinal botanic garden, convention center bertaraf internasional dengan kapasitas hingga 5.000 pax, area komersial, sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta berbagai fasilitas lainnya.
Ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022, KEK Sanur merupakan komitmen Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian BUMN, untuk melakukan terobosan dan transformasi wilayah Sanur, Bali, menjadi landmark dalam peningkatan perekonomian Indonesia.
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), melalui anak usahanya, PT Hotel Indonesia Natour (HIN), telah ditunjuk sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Sanur oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus No. 6 Tahun 2022.
Fasilitas terkait akomodasi bintang 5 di KEK Sanur termasuk Bali Beach Hotel dan The Meru Sanur. Bali Beach Hotel, yang telah menjadi landmark sejak 1962, memberikan nafas baru dengan 273 kamar yang memiliki pemandangan laut lepas, fasilitas kolam renang olympic size, dan Bali Beach Convention sebagai fasilitas convention terintegrasi.
The Meru Sanur, hotel bintang 5 dengan 184 kamar suite dan arsitektur unik berlandskap tropis, telah mencapai progress revitalisasi lebih dari 90 persen.
The Sanur juga menawarkan Sentra UMKM Sanur, yang menjadi rumah bagi 49 kios UMKM dan 1 balai nelayan. HIN bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar melalui BUPDA untuk mengelola Sentra UMKM, memberikan peluang bagi UMKM lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan aksesibilitas kepada wisatawan.
Sebagai pelengkap, The Sanur dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), powerhouse, tangki air tanah, tempat penyimpanan sampah sementara, dan command center dengan teknologi canggih.
Progress pembangunan infrastruktur dasar kawasan, termasuk landskap, area utilitas, main gate, dan main road, telah mencapai 100 persen.
Adianta Apriadi, plt VP Corporate Secretary PT Hotel Indonesia Natour, menyatakan, “Melalui KEK Sanur, diharapkan Indonesia mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui pariwisata dan kesehatan serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kami optimis The Sanur dapat menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara dalam memperkuat potensi pariwisata kesehatan di Indonesia.” (ret/hdl)