Bandung (pilar.id) – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara kedua serta dinominasikan sebagai Best Paper dalam Lomba International Business Case Competition, Ganesha Business Fest (GBF) yang diadakan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Shane Annabella Nusa Pratiwi dari Teknik Kimia, Alexander Jason, dan Angela Livia Arumsari dari Teknik Informatika.
GBF bekerjasama dengan SeaBank sebagai penyumbang kasus, dengan mengangkat tema “Cut Through the Uncertainty: Strengthening SMEs as Drivers of Nation Economic Recovery Through Integration”.
Lomba skala internasional ini juga diikuti oleh peserta dari universitas-universitas luar negeri, seperti Taylor University Japan, Taylor University Doha, Singapore Management University, dan University of Groningen.
Lomba ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap preliminary dan final. Pada tahap preliminary, semua peserta diminta untuk mengumpulkan proposal yang menyajikan solusi untuk permasalahan atau tantangan yang diberikan oleh SeaBank.
Salah satu tantangan yang diangkat dalam kompetisi ini adalah peran bank digital dalam mendukung UMKM di Indonesia dengan menyediakan fitur-fitur yang menarik sehingga UMKM tertarik untuk menggunakan SeaBank sebagai sumber pendanaan usaha mereka.
Shane dan timnya menyajikan dua solusi yang menjawab dua masalah utama, yaitu pengembangan program peminjaman dan alat manajemen keuangan untuk memenuhi kebutuhan pemilik usaha, serta strategi promosi yang luas.
Pada tahap final yang diadakan pada hari 20 Mei 2023 lalu, tim-tim yang lolos harus melakukan presentasi dan mempertahankan solusi mereka dalam sebuah debat yang dilaksanakan dalam bahasa Inggris.
Ketika ditanya tentang pengalaman yang mereka dapatkan dari lomba ini, setiap anggota tim yang dikenal sebagai Blitzies memberikan jawaban yang berbeda-beda.
Bagi Shane, ini adalah lomba offline pertamanya, dan dia sempat merasa rendah diri saat melihat performa pesaing yang sangat baik, tetapi dia belajar untuk melakukan yang terbaik tanpa membandingkan dirinya dengan orang lain dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, bagi Jason, lomba ini menjadi kesempatan baginya untuk belajar berbicara lancar dalam bahasa Inggris, belajar dari mentor dan senior, serta mengatur waktu di tengah-tengah ujian akhir semester. Bagi Livia, ini adalah lomba pertamanya selama kuliah.
“Dari lomba ini, saya mengambil keputusan yang tepat untuk memiliki keberanian keluar dari zona nyaman. Jika saya tidak pernah mencoba dan memaksa diri, saya tidak akan pernah tahu sejauh mana saya bisa,” kata Livia ketika ditanya tentang perasaannya mengikuti lomba untuk pertama kalinya dan langsung meraih juara.
Ketiganya memberikan pesan kepada mahasiswa yang akan berpartisipasi dalam lomba skala internasional, untuk tidak takut mencoba dan memberikan yang terbaik sambil berdoa agar meraih hasil yang terbaik pula. Ora et Labora, tambah Jason, yang berarti Bekerja dan Berdoa.
“Yang paling penting adalah bertemu dengan orang-orang yang tepat dan memiliki niat untuk maju bersama,” kata Shane dengan keyakinan. (ret/hdl)