Jakarta (pilar.id) – Bank Indonesia (BI) merilis survei kegiatan dunia usaha yang mengindikasikan adanya peningkatan pada triwulan I-2023. Hal itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,05 persen, sedikit lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV 2022 sebesar 10,71 persen.
“Peningkatan kinerja kegiatan usaha terindikasi pada lapangan usaha (LU) pertanian, kehutanan dan perikanan seiring dengan pola historis musim panen, serta industri pengolahan yang sejalan dengan peningkatan aktivitas industri, ketersediaan sarana produksi, dan dukungan kapasitas penyimpanan,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, di Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Selain itu, kinerja LU pertambangan, penggalian, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor juga meningkat sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri dan mobilitas masyarakat.
“Kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2023 tercatat sebesar 72,33 persen, meningkat dari 71,49 persen pada triwulan sebelumnya,” kata Erwin.
Erwin melanjutkan, penggunaan tenaga kerja juga terindikasi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha tetap baik meski tidak setinggi triwulan sebelumnya.
Pada triwulan II 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT sebesar 21,44 persen. Peningkatan kegiatan usaha diperkirakan terjadi pada beberapa LU utama, yaitu pertanian seiring masih berlanjutnya panen raya dan pertambangan yang didukung oleh ketersediaan sarana produksi.
Selain itu, kinerja LU industri pengolahan juga meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan kapasitas penyimpanan. Sementara kinerja LU perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum meningkat seiring dengan permintaan dalam negeri pada periode Idulfitri 1444 H. (ach/hdl)