Jakarta (www.pilar.id) – Sejak 13 November lalu, Jakarta International Photo Festival (JIPFest) digelar di kawasan Kota Tua Jakarta. Acara yang didukung Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta ini menampilkan 48 acara dan 29 bintang tamu.
Tahun ini JIPFest mengusung tema space, dengan niat mengeksplorasi isu ‘ruang’ dalam beragam tafsir dan bentuk, dari ruang publik, ruang batin, hingga ruang maya.
Bertindak sebagai kurator, Kurniadi Widodo (Yogyakarta), Ng Swan Ti (Jakarta), dan Sayed Asif Mahmud (Dhaka, Bangladesh).
Untuk program Photo Exhibition, ketiga kurator telah memilih 15 karya buatan fotografer dari 12 negara. Karya-karya ini diseleksi dari dua proses. Masing-masing penjaringan terbuka yang berhasil mengumpulkan 398 karya dari 47 negara, serta jalur undangan kuratorial.
Fotografer yang terpilih untuk berpameran antara lain Roger Grasas (Spanyol), Maria Lax (Finlandia), serta Sina Niemeyer (Jerman). Dari Indonesia, ada nama Chris Bunjamin (Jakarta) dan Putu Sayoga (Bali).
Pameran foto akan disebar di Kota Tua, termasuk di situs-situs bersejarah, menjanjikan pemandangan kontras yang atraktif, karya-karya masa kini dipajang di tempat-tempat yang mengabadikan masa lalu.
Lokasi yang dipilih untuk JIPFest adalah Candra Naya & Novotel Jakarta Gajah Mada, MULA Kotatua Jakarta, dan Historia Food & Bar, bangunan bergaya kolonial di seberang Museum Fatahillah.
Di edisi keduanya, JIPFest akan menghadirkan 13 program, mayoritas terbuka gratis untuk umum. Selain Photo Exhibition, ada program Workshop yang bertujuan meningkatkan keahlian pelaku fotografi. Dalam program Public Lecture, Discussion, dan Artist Talk, pengunjung bisa mengikuti presentasi dan perdebatan beragam isu seputar fotografi.
Tak kalah menarik, ada program Photo Book Exhibition yang menampilkan 26 buku foto hasil seleksi. Ingin menikmati foto dalam format berbeda? Ikuti Projection Night, yakni layar tancap khusus karya foto dan multimedia.
Berniat mendukung pemulihan pariwisata Jakarta, JIPFest 2021 menghadirkan pula dua program wisata akhir pekan di Kota Tua, yakni Festival Tour dan Urban Photo Tour.
Demi menyediakan ruang bagi partisipasi publik, JIPFest 2021 memiliki program Fringe, di mana komunitas dan organisasi dari penjuru Indonesia bisa menghadirkan acara mereka sendiri dalam JIPFest.
Total 29 pelaku fotografi, seni, dan budaya, juga akademisi akan hadir sebagai bintang tamu JIPFest 2021. Beberapa di antaranya adalah Anton Ismael (fotografer, pendiri Kelas Pagi), Beawiharta (fotografer dan editor foto), Joshua Irwandi (fotografer dokumenter), dan dr. Teguh Widjaja (pembuat buku foto Pandemi).
Selain itu juga Erik Prasetya (street photographer), Ulet Ifansasti (pewarta foto), Malahayati (ketua Women Photograph Indonesia), Nyimas Laula (pewarta foto), Ruben ‘Roe’ (street photographer), Sapariah Saturi (editor senior Mongabay Indonesia), serta Yudhi Soerjoatmodjo (produser, kurator, edukator),
Demi keamanan dan kenyamanan pengunjung, seluruh rangkaian acara JIPFest 2021 dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, sesuai aturan dari pemerintah.
Seluruh panitia dan bintang tamu disyaratkan telah menerima dua dosis vaksin Covid-19, serta menjalani tes Covid-19 selama festival. Pengunjung festival di atas 12 tahun juga diwajibkan sudah menerima minimum satu dosis vaksin Covid-19 dan mendaftar secara daring sebelum menghadiri acara. Selain itu, seluruh venue festival dibatasi kapasitasnya, maksimum 50 persen.
“JIPFest tahun ini bukan hanya menjadi sebuah perayaan fotografi, tapi juga bagian dari pemulihan Jakarta dari pandemi. Suka atau tidak suka, pandemi adalah bagian dari realitas hidup, dan belum bisa diprediksi kapan akan berakhir,” kata Cristian Rahadiansyah, Festival Director JIPFest.
Yang bisa kita lakukan, lanjutnya, adalah berupaya agar kehidupan terus bergerak sembari memastikan kesehatan tetap terjaga. “Kami berharap JIPFest bisa menjaga keseimbangan itu,” harapnya.
Rangkaian acara ini akan ditutup besok (28/11/2021). JIPFest adalah platform bagi fotografer dan publik untuk bertemu, berdialog, dan bertukar cerita; serta arena bagi proyek-proyek fotografi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Sebagai festival foto internasional, JIPFest juga bertujuan menyemai dan melambungkan fotografer nasional ke panggung dunia. (hdl)