Surabaya (pilar.id) – Pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo memberikan atensi besar pada kelancaran logistik. Di antaranya lewat pembangunan infrastruktur.
“Salah satu kapasitas terpenting dalam perekonomian adalah logistik, ini akan menentukan daya saing ekonomi,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, saat menghadiri musyawarah wilayah ke-6 Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur.
Jawa Timur, kata Emil, memiliki Perpres No 80 tahun 2019. Untuk itu, ia mengajak dewan pimpinan wilayah ALFI Jatim bersedia untuk mensukseskan pelaksanaan perpres ini.
Ia pun menjelaskan, berdasar data BPS, transportasi dan pergudangan merupakan sektor penyumbang terbesar dengan 28,2 persen, dan mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan ketiga secara yoy
“Ini adalah pertanda bahwa ekonomi kita kembali bergeliat kembali. Pertumbuhan ekonomi non migas di Jawa Timur pada triwulan ketiga tahun 2022 secara year on year (yoy) tumbuh lebih 6 persen dibanding tahun 2021, ini merupakan yang tertinggi diseluruh provinsi di Indonesia,” jelasnya.
Salah satu strategi yang disiapkan, imbuhnya, adalah dengan mengenjot utilisasi trans Jawa. “Di antaranya adalah kawasan selingkar wilis selain itu kami mendorong pertumbuhan industri dari poros kertosono hingga ngawi,” kata Emil.
Jatim, saat ini juga bekerja sama dengan KfW Jerman. “Kami termasuk mengembangkan utilitas jalur kereta api yang dinamai Surabaya Railway Line. Termasuk ringroad pengembangan di sisi timur inilah yang perlu didorong oleh ALFI,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan, study urban mobility plan inilah yang sedang didorong mobilitasnya, sehingga integrasi intermoda dapat dijalankan dengan baik.
“Tentu angkutan logistik akan mendapat kemudahan pula,” tegas Emil.
Termasuk kawasan selatan, mindsetnya harus dirubah bukan lagi kita harus mendorong perdaganagn dari selatan ke selatan maka cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat terwujud. (hdl)