Denpasar (pilar.id) – Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi saksi mendaratnya pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus A380-800, yang merupakan milik maskapai penerbangan Emirates.
Pesawat dengan nomor penerbangan EK368 yang berangkat dari Bandara Internasional Dubai pada Kamis (1/6/2023) pukul 03.49 waktu setempat dan tiba di Bali pada Kamis (1/6/2023) sore pukul 16.35 WITA. Pesawat produksi Airbus S.A.S. ini mendarat dengan membawa 482 penumpang.
Dengan kedatangan pesawat jumbo jet tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali jadi bandara pertama di Indonesia yang melayani penerbangan komersial reguler dengan pesawat penumpang terbesar di dunia tersebut.
Setelah mendarat, pesawat raksasa dengan badan dua lantai dan nomor registrasi A6-EUR tersebut disambut dengan prosesi water salute yang dilakukan oleh dua kendaraan PK-PPK Bandara I Gusti Ngurah Rai. Para penumpang yang turun dari pesawat juga disambut dengan meriah, diberikan kalungan bunga oleh sejumlah tamu VIP, dan disuguhi tarian khas Bali sebagai tanda selamat datang.
“Ini merupakan tonggak sejarah yang membanggakan bagi industri penerbangan di Indonesia secara keseluruhan, dan bagi PT Angkasa Pura I khususnya,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/6/2023).
Faik Fahmi juga dengan antusias menyampaikan kebanggaannya karena Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dikelola oleh AP I menjadi bandara pertama di Indonesia yang melayani penerbangan komersial reguler dengan pesawat Airbus A380. “Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Emirates atas kepercayaannya untuk mengoperasikan pesawat ikonik ini di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” tambahnya.
Mohammad Al Attar, Country Manager Emirates untuk Indonesia, juga menyampaikan optimisme atas penerbangan Airbus A380 di Bali. Katanya, pengoperasian pesawat A380 menuju Denpasar tentunya diharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi peningkatan permintaan pelanggan.
“Kami senang dapat mencapai tonggak sejarah ini yang akan memperkuat operasi kami di Indonesia dan rencana komersial kami di masa depan untuk pasar Indonesia,” ungkapnya.
Kehadiran pesawat Airbus A380-800 dengan kapasitas penumpang terbesar di antara pesawat komersial saat ini, menurut Faik Fahmi, akan memberikan dampak positif pada peningkatan jumlah penumpang dalam rute internasional di Bali. “Kami berharap momentum ini dapat menjadi katalisator dalam proses pemulihan sektor pariwisata dan perekonomian Bali serta Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Kristi Endah Murni, juga menyambut dengan antusias dan mengapresiasi penerbangan perdana pesawat komersial terbesar Emirates yang melayani rute Dubai-Bali. “Ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi penerbangan di Indonesia dan mendukung peningkatan perekonomian dan pariwisata di negara ini,” ujarnya.
M. Kristi kemudian menjelaskan, untuk menyambut kedatangan pesawat A380-800, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan seluruh stakeholder penerbangan serta pihak terkait lainnya. Koordinasi yang dilakukan meliputi persiapan dan pengecekan fasilitas sarana dan prasarana baik di sisi udara maupun di sisi darat.
“Karena pesawat ini memiliki kapasitas yang besar dan dimensi dua lantai, diperlukan penanganan khusus dan fasilitas yang berbeda dibandingkan dengan pesawat lainnya untuk memastikan operasional penerbangan dan pelayanan yang aman, nyaman, dan lancar,” jelas Kristi.
Agustinus Budi Hartono, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, menambahkan bahwa mereka telah memastikan penyesuaian sarana dan prasarana yang diperlukan untuk operasional pesawat A380 milik Emirates.
Dalam rangka itu, telah dilakukan koordinasi yang intensif antara pihak terkait seperti AP I sebagai pengelola bandara, Emirates sebagai maskapai yang mengoperasikan penerbangan A380, Airnav sebagai penyelenggara lalu lintas udara, ground handling, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan bahwa sarana dan prasarana sesuai dengan persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Kami telah melakukan penyesuaian tempat parkir pesawat dan fasilitas pendukungnya, penyesuaian kapasitas ruang tunggu dan toilet di terminal, peralatan pengisian bahan bakar pesawat, Custom, Immigration and Quarantine (CIQ), serta kesiapan unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PK-PPK) beserta petugas terlatih, serta prosedur penanganan penumpang yang telah kami siapkan dengan baik,” jelas Agustinus.
Dengan kedatangan pesawat A380 ke Bali yang mampu mengangkut lebih banyak penumpang, ini merupakan kesempatan besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, dan diharapkan dapat merangsang pembukaan rute penerbangan lainnya ke Indonesia.
Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani penerbangan komersial reguler rute Dubai-Bali-Dubai yang dioperasikan oleh Emirates dengan frekuensi dua penerbangan setiap harinya. Sebelumnya, dua penerbangan tersebut dioperasikan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER. Namun, mulai tanggal 1 Juni ini, pesawat Airbus A380-800 resmi menggantikan salah satu pesawat Boeing 777-300ER untuk melayani rute tersebut.
Dengan inaugural flight atau penerbangan perdana Airbus A380 ke Bali ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi salah satu dari 53 bandara di dunia yang melayani penerbangan komersial reguler dengan Airbus A380 yang dioperasikan oleh Emirates. (ret/hdl)