Surabaya (pilar.id) – Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF), lembaga amil zakat dan wakaf nasional, menunjukkan kepeduliannya terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina.
Mereka telah mulai menyalurkan donasi senilai Rp3 miliar yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat. Sumber dana berasal dari berbagai kalangan, termasuk lembaga pendidikan, masjid, komunitas mahasiswa, dan kelompok pengajian.
Direktur Pelaksana YDSF, Jauhari Sani, mengungkapkan bahwa bantuan tahap pertama telah berhasil dikirimkan ke Palestina melalui mitra salur di Gaza, seperti Al Khair Foundation, Hayat Yolu, Indonesian Humanitarian Alliance, TNI Angkatan Laut, dan Forum Zakat.
Bantuan ini terdiri dari 2000 paket makanan yang diterima oleh pengungsi di Khan Younis, serta ratusan paket hygiene kit yang berisi alat mandi, tisu, alat shalat, dan selimut di kamp pengungsi Gaza City.
Jauhari menjelaskan bahwa bantuan-bantuan tersebut telah terdistribusi kepada para pengungsi di Gaza, dan rencananya, bantuan selanjutnya akan disalurkan dengan berbagai bentuk sesuai kebutuhan mereka.
“Kami terus memantau perkembangan di lapangan terkait kebutuhan warga Gaza. Tim kami terus menghimpun donasi dari masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Menurut Jauhari, YDSF terus berupaya menghimpun donasi dari masyarakat dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk menggalang bantuan bagi rakyat Palestina.
“Melihat perkembangannya, insya Allah donasi terus bertambah. Apalagi banyak komunitas dan lembaga baru bergerak untuk penggalangan. Kami targetkan Rp10 miliar bisa terhimpun,” tambahnya.
Kepala Divisi Pendayagunaan YDSF, Imron Wahyudi, menuturkan bahwa penyaluran bantuan ke Palestina dilakukan dengan melibatkan beberapa mitra untuk mempermudah akses barang bantuan masuk. Mengingat pintu masuk melalui Rafah, Mesir, tidak selalu dibuka, maka diperlukan jalur alternatif.
“Kami harus memastikan bahwa bantuan yang diamanahkan melalui YDSF dan dikirim melalui mitra lokal di sana dapat masuk dan tepat sasaran. Laporan pendistribusiannya juga akan langsung kami sampaikan kepada para donatur secara update,” kata Imron.
Imron menambahkan bahwa kondisi yang tidak menentu di Palestina memaksa tim Kemanusiaan YDSF mencari cara agar bantuan segera terkirim dan sampai pada penerimanya. Salah satu strateginya adalah dengan memperbanyak mitra penyaluran internasional. Rencananya, bantuan tahap kedua akan dikirimkan pada pertengahan November berupa makanan dan obat-obatan melalui Rafah, Mesir. (hdl)