Surabaya (pilar.id) – Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF), sebuah lembaga amil zakat dan wakaf nasional, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Lewat program Beasiswa Peduli Anak (Pena) Bangsa, YDSF membagikan dana lebih dari Rp1,4 miliar.
Penyerahan beasiswa secara simbolis dilakukan di ruang utama Masjid Baitussalam Ketintang, Surabaya, pada Sabtu (23/9/2023).
Acara ini dihadiri oleh ratusan orang tua siswa penerima beasiswa yang berjumlah 2.284 siswa dari seluruh penjuru Indonesia. Direktur Pelaksana YDSF, Jauhari Sani, menjadi sosok yang memberikan bantuan tersebut.
Jauhari Sani menjelaskan bahwa beasiswa ini merupakan wujud amanah dari para donatur kepada YDSF untuk dikelola dan disalurkan kepada mereka yang memenuhi syarat. Dalam realisasi kali ini, setiap siswa akan menerima bantuan untuk dua semester.
“Bantuan ini akan dibagikan dengan rincian sebesar Rp210 ribu per semester untuk siswa SD, Rp420 ribu per semester untuk siswa SMP, dan Rp480 ribu per semester untuk siswa SMA,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jauhari menjelaskan bahwa jumlah penerima beasiswa terbagi menjadi 1.474 siswa tingkat SD, 441 siswa tingkat SMP, dan 370 siswa tingkat SMA. Untuk mempermudah proses distribusi, bantuan tersebut akan langsung ditransfer melalui rekening yang difasilitasi oleh Bank BRI. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan transparansi dalam penyaluran.
“Model penyaluran ini dirancang agar lebih praktis dan pasti, dengan jaminan tidak akan ada potongan. Bank BRI juga memberikan saldo awal di rekening masing-masing siswa,” tambah Jauhari.
Selain bantuan finansial untuk biaya sekolah, YDSF juga akan memberikan pendampingan kepada siswa penerima, termasuk aspek pendampingan ruhiyah, akhlak, dan akademis. Hal ini bertujuan untuk memberikan kontrol dan pemantauan pasca-penerimaan bantuan.
Zainal (42), salah satu orang tua siswa penerima bantuan, mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. Sebagai warga Pegirian, Surabaya, ia menyatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu dalam menutupi biaya pendidikan anaknya, terutama karena penghasilannya sebagai petugas kebersihan jalan tidak mencukupi.
Irin (38), warga Kenjeran, Surabaya, yang juga seorang single parent, mengungkapkan kebahagiannya atas bantuan biaya sekolah dari YDSF. Meskipun masih perlu menambahi biaya pendidikan anaknya, ia sangat bersyukur karena program ini memberikan bantuan berarti bagi keluarganya.
Menurut data YDSF, setiap tahunnya terdapat sekitar 3.500 hingga 4.000 anak asuh yang dapat dibantu melalui program Beasiswa Pena Bangsa. Namun, masih terdapat sekitar 3.000 siswa lainnya yang masih mengantri untuk mendapatkan bantuan serupa, menunjukkan besarnya kebutuhan akan pendidikan yang terjangkau di kalangan masyarakat kurang mampu. (usm/ted)