Surabaya (pilar.id) – Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA, secara resmi meresmikan penggunaan Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah yang telah dibangun oleh Yayasan Dana Sosial al Falah (YDSF). Peresmian ini berlangsung pada Sabtu (19/8/2023) di Rest Area 725 A Tol Surabaya-Mojokerto.
Masjid ini, yang memiliki satu lantai dan mampu menampung 500 jamaah, dirancang dengan gaya minimalis dan dilengkapi dengan fasilitas ruang singgah, serta 23 kamar mandi dan toilet.
Setelah diresmikan, masjid ini diharap dapat dimanfaatkan oleh para pengendara yang singgah di rest area tersebut untuk melaksanakan ibadah shalat atau beristirahat.
Prof. Dr. Mohammad Nuh menjelaskan bahwa masjid ini bukan hanya akan melayani kebutuhan ibadah para pengguna jalan tol, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas. Ia percaya bahwa kehadiran masjid ini dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang.
Lebih lanjut, Prof Nuh menyatakan bahwa pembangunan masjid ini adalah sebuah contoh kebaikan yang harus menginspirasi orang lain. Menurutnya, kebaikan yang diambil sebagai contoh akan mendorong timbulnya lebih banyak tindakan baik di sekitar kita.
“Dengan senang hati kami meresmikan masjid di Rest Area Kilometer 725A ini. Masjid ini adalah hasil sumbangan dari YDSF. Ini adalah masjid yang strategis dan bersih,” ujar Prof Nuh, yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina YDSF.
Hendro Prasetyo, seorang donatur dari YDSF yang turut serta dalam pembangunan masjid ini, berharap bahwa nama masjid, yaitu Asy Syamsu Al Abadiyah, akan menggambarkan makna keberlangsungan. Ia berharap bahwa masjid ini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tetapi juga bagi para pengguna jalan tol.
Ir. Syakib Abdullah, Ketua Pengurus YDSF, menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini dimulai pada akhir Desember tahun lalu dan telah selesai beberapa minggu sebelum perayaan Idul Fitri. Dia juga mengungkapkan rencana untuk membangun masjid di tempat rest area lain di masa mendatang.
Bimo Esmunantiyo, yang mewakili PT. Jasa Marga Related Business, menyebutkan bahwa kontribusi dari YDSF dalam membangun masjid ini melengkapi fasilitas tempat ibadah di rest area yang dikelola. Dalam hal operasional, masjid ini akan beroperasi selama 24 jam.
“Bersama kami melayani sekitar 3.000 kendaraan setiap harinya. Dari jumlah itu, kami memperkirakan setiap kendaraan diisi oleh empat pengguna jalan. Ini berarti ada sekitar 12 ribu pengunjung yang memanfaatkan Rest Area 725 A. Jika kita asumsikan setengah dari mereka menggunakan masjid, maka hampir setiap hari ada lebih dari 5.000 orang yang akan berada di Masjid Asy Syamsu Al-Abadiyah,” jelas Bimo. (hdl)