Jakarta (pilar.id) – Sejak menangani timnas sepakbola Itali pada Mei 2018, Mancini berhasil melakukan perubahan besar-besaran. Tim yang dulunya kental dengan gaya bermain Catenaccio atau bertahan total.
Pelan tapi pasti diubah menjadi tim dengan permainan yang lebih atraktif. Hal ini terlihat ketika mengikuti Piala Eropa 2020 yang berakhir sebagai juara.
Itali bermain dengan dinamis melalui umpan-umpan pendek cepat dan pergerakan yang sangat cair. Terutama bagaimana para striker mereka bisa bergerak membuka ruang dan pemain-pemain sayap melakukan pergerakan yang membahayakan ke pertahanan lawan.
Satu-satunya kekurangan Itali di bawah asuhan Mancini adalah mereka tidak punya striker yang benar-benar berkualitas. Di hampir semua lini, timnas Itali memiliki pemain-pemain yang berkualitas meski tidak berstatus sebagai pemain bintang.
Namun, di lini serang, hanya Ciesa dan Imobile yang memiliki kualitas di atas rata-rata. Lorenzo Insigne pun sering tidak bermain konsisten. Apalagi mereka hanya Belotti dan Berardi sebagai back up.
Moise Kean pun belum terbukti. Minimnya kualitas penyerang yang bagus inilah, mungkin, yang mendasari keupusan Mancini kembali memanggil Mario Balotelli.
Balotelli memang sudah tidak muda. Ia pun kini bermain di klub antah berantah di liga super Turki, Adana Demirspor. Namun, tak bisa dipungkiri jika Balotelli tetaplah striker yang memiliki sentuhan magis dan insting mencetak gol yang berbahaya.
Sialnya, Balotelli meski sudah semakin tua, sepertinya tetap tak bisa dewasa. Ia tetap pemain yang memiliki ego tinggi dan tempramental.
Dan semua itu tidak asing bagi Mancini. Sebab, ia dan Balotelli sudah sering terlibat di tim yang sama. Mancini pula lah yang membawa Balotelli hijrah dari Inter Milan ke Manchester City ketika ia dipercaya menukangi The Citizen dari musim 2009 sampai 2013.
Di bawah asuhan Mancini ketika itu, Balotelli bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan menjadi striker yang haus gol. Inilah yang mungkin hendak di bawa Mancini ke timnas Itali.
Apalagi, Itali saat ini belum lolos ke putaran final Piala Dunia Qatar 2022. Mereka harus melewati babak play-off terlebih dahulu untuk memperebutkan tiga tiket sisa menuju Qatar.
Bukan hal yang mustahil jika Balotelli bisa menjadi kartu truft bagi Mancini. Ketika si bengal bisa menjadi solusi ketika Itali butuh kemenangan penting untuk meloloskan mereka ke Piala Dunia. Sebab, meski hanya bermain di Liga Super Turki, Balotelli masih cukup produktif. Dari 19 laga yang ia mainkan, Super Mario telah berhasil mencetak 8 gol. (fat/tra)