Surabaya (pilar.id) – Maraknya fenomena Citayam Fashion Week (CFW) ala muda-mudi dari Depok, Bekasi hingga Tangerang yang tampil dengan busana nyentrik dan ‘menjajah’ jalanan di wilayah Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dimanfaatkan desainer busana ecoprint Surabaya untuk menggelar karyanya di jalanan Tunjungan.
Adalah Yayuk Eko Agustin yang mengaku memiliki ide fashion show on the street ini sejak jauh hari. Ketika walikota Surabaya membuka Tunjungan Romansa, dirinya sudah punya niat untuk memanfaatkan suasana jalan Tunjungan yang kental dengan nuansa sejarah, sebagai catwalk bagi desain etnik khas ecoprint miliknya.
Niatan yang perlu pematangan dengan menggabungkan konsep hingga penggunaan model profesional ini baru terwujud pada Minggu pagi di akhir Juli ini, yang kebetulan barengan dengan merebaknya CFW.
Menurutnya tak menjadi soal, sebab baginya sekaligus berbagi inspirasi kepada penggiat industri kreatif Surabaya, khususnya di bidang busana untuk bisa memanfaatkan Car Free Day Jalan Tunjungan yang sangat berpotensi dijadikan ajang untuk unjuk karya.
“Karena memanfaatkan momen bebas kendaraan bermotor, jadi bisa dikases warga umum dan tidak sampai mengganggu pengguna jalan,” kata pemilik Butik Namira Ecoprint ini.
Yayuk pun mengapresiasi pengunjung Car Free Day yang antusias terhadap gelaran busananya. Ada pesepeda yang menghentikan lajunya untuk sekedar menonton hingga mendokumentasikan, mengajak selfi para modelnya, sampai menanyakan detil unik tehnik ecoprint yang memanfaatkan corak alami dedaunan pada kain yang dia desain. (ton/hdl)