Jakarta (pilar.id) – Pemerintah terus mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Kementerian dan lembaga (K/L) juga meningkatkan koordinasi, salah satunya dalam menjaga ruang digital agar tetap bersih dari konten negatif.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Lalu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), serta TNI-Polri berupaya memastikan penyelenggaraan pemilu berlangsung dengan baik agar menghasilkan para pemimpin yang sah atau legitimate.
“Skeuruh K/Lmempersiapkan langkah pencegahan dan penanganan ruang digital dengan baik,” kata Johnny dalam siaran persnya, Rabu (19/10/2022).
Menurutnya, Pemilu 2024 akan berlangsung di tengah situasi dunia yang penuh tantangan. Oleh karena itu, ruang digital harus dijaga dengan baik agar proses demokratisasi lebih berkualitas.
Hal itu hanya bisa dilakukan dengan koordinasi dan kolaborasi pemangku kepentingan untuk merumuskan langkah pencegahan, diantaranya melalui literasi digital dan penanganan konten negatif.
“Kita belajar dari beberapa pemilihan umum sebelumnya, baik itu Pilkada, Pileg, maupun Pilpres, yang berpotensi terjadi gesekan di antara masyarakat, maka ruang digital perlu kita jaga bersama-sama. Kita bicarakan tentang langkah pencegahannya, karena ini berkaitan dengan data, terutama Pemilu kali ini yang berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK),” jelasnya.
Johnny menyatakan, perwakilan K/L juga menyepakati agar sistem elektronik Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri serta KPU secara khusus bisa dijaga keamanan sibernya.
“Kita minta juga kan untuk menguji keandalannya, sehingga bisa lebih punya daya tahan yang baik pada saat menghadapi pemilihan umum,” ujarnya.
Ia juga menekankan ekosistem Pemilu, termasuk partai politik bisa ambil bagian dalam menciptakan suasana yang menggembirakan atau tidak menakutkan.
“Agar rakyat ikut berpartisipasi, sehingga proses Pemilu legitimate, hasilnya juga legitimate, Itu tujuannya,” ungkapnya. (her/hdl)