Yogyakarta (pilar.id) – Kepadatan lalu lintas mulai terasa di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada momen Nataru ini, biasanya dimanfaatkan pengunjung untuk berwisata, sehingga jalur ke tempat-tempat wisata pasti padat.
Sehingga, sejumlah destinasi populer seperti Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Tugu Pal Putih menjadi titik-titik rawan terjadinya kemacetan.
“Kami melakukan koordinasi dengan kepolisian untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus tentu dengan menyesuaikan kondisi di lapangan,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, Rabu (21/12/2022).
Made menyebut, pihaknya terus melakukan pemantauan arus lalu lintas melalui teknologi Area Traffic Control System (ATCS) guna melihat kepadatan di berbagai titik dari CCTV yang telah dipasang di Kota/Kabupaten di DIY.
“Total ada 66 ATCS dipasang di simpang jalan provinsi, 25 titik di Kota Yogyakarta, kemudian tujuh unit di Kabupaten Sleman, dan di Kabupaten Gunungkidul tiga unit,” paparnya.
Selain ATCS, Dishub DIY juga menempatkan 17 unit Variabel Messages Sign (VMS) atau layar di simpang jalan provinsi di DIY.
“Nantinya, petugas pemantauan akan melakukan rekayasa durasi traffic light, menyesuaikan kondisi antrean di traffic light tersebut. Di pos penjagaan, kami juga menyiagakan petugas untuk mengurai titik-titik kemacetan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub DIY, Bagas Senoadji mengungkapkan empat Pos Pelayanan dan Pemantauan Arus Lalu Lintas sepanjang Nataru didirikan di titik-titik seperti Pos Tempel, Pos Prambanan, Pos Piyungan dan Pos Jembatan Timbang Kulwaru.
“Pos-pos ini untuk menghitung jumlah kendaraan masuk dan keluar di DIY,” terangnya.
Selain itu, untuk mengurai kepadatan pada malam tahun baru pihaknya juga melakukan koordinasi seluruh Dishub Kabupaten/Kota di DIY untuk menerapakan Sistem Satu Arah (SSA).
“SSA bersifat insidentil, jadi akan berlaku jika keadaan di lapangan perlu menerapkan sistem ini. Maka, SSA ini mempertimbangkan keadaan di lapangan seperti apa,” tandasnya. (fat)