Surabaya (pilar.id) – Realisasi penyaluran beras dalam operasi pasar di Jawa Timur sepanjang 3 hingga 9 Februari 2023 telah mencapai sebesar 4.367 ton.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau Operasi Pasar di Pasar Taman, Sepanjang, Sidoarjo, Jumat (10/2/2023).
Dijelaskan, Bulog telah menyalurkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) komoditi beras sebesar 3.825 ton. Sementara BUMD Pemerintah Provinsi Jatim PT Jatim Graha Utama (JGU) mencapai 542 ton.
“Permintaan pasar untuk beras hingga saat ini cukup tinggi,” ungkap Khofifah. Kesimpulan ini ia peroleh saat berdialog dengan pedagang di Pasar Taman.
Dikatakan, rata rata pedagang mengaku jika stok yang dimiliki telah habis dan berkurang. Untuk itu ia meminta bupati dan wali kota segera mengintervensi stok beras dengan mengupdate harga beras melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) per hari.
“Permintaan konsumen membeli beras rata-rata per 5 kilogram. Situasi ini harus ditangkap oleh Bulog dengan mempacking beras dengan ukuran kemasan per 5 Kg. Sehingga untuk selanjutnya kita bersama sama memasifkan distribusinya ke masyarakat,” kata Khofifah.
Para bupati dan wali kota, lanjut dia, bisa berkoordinasi dengan Kadivre Bulog Jatim guna menggelar operasi pasar beras murah di daerah masing-masing.
Apalagi, jika tidak ada aral melintang, beberapa daerah akan memasuki musim panen pada bulan ini hingga April 2023 mendatang.
Khofifah mengatakan, pihaknya berkomitmen terus mendistribusikan beras murah ke pasar-pasar tradisional sebagai salah satu upaya stabilisasi harga beras dan laju inflasi. “Jadi sekali lagi stok beras ini aman,” tandasnya. (hdl)