Semarang (pilar.id) – Saat bulan Ramadhan, umat muslim juga menunggu datangnya malam lailatul qadar.
Disebutkan dalam Alquran bahwa malam lailatul qadar lebih baik daripada 1.000 bulan sehingga menggambarkan betapa spesialnya momen ini.
Namun sebagai manusia biasa, tentunya kita tidak bisa menerka kapan datangnya malam lailatul qadar atau apakah kita akan menemui malam lailatul qadar.
Dikutip dari NU Online, Muhammad Quraish Shihab menjelaskan ada beberapa amalan yang bisa dilakukan seorang muslim saat mulai awal Ramadhan agar dirinya memperbesar kemungkinan untuk bisa bertemu dengan malam lailatul qadar.
1. Melakukan Kebaikan
Al-Qur’an menyatakan, bahwa dalam malam lailatul qadar, Malaikat turun (QS Al-Qadr: 4).
Ketika Malaikat turun dan mengunjungi seseorang, Malaikat senang dengan kebaikan, melingkupi kebaikan apa saja.
Malaikat mendukung manusia yang berbuat baik. Dengan demikian, melakukan kebaikan secara terus-menerus bisa mengantarkan manusia mendapatkan malam lailatul qadar.
Berbuat baik juga terkait dengan kesempatan dan waktu. Artinya, manusia jangan menunda kebaikan, apalagi ketika orang lain sangat membutuhkan bantuan dan kebaikan tersebut saat itu juga.
Di situlah malam kemuliaan akan datang kepada manusia yang Malaikat juga turut datang kepadanya.
2. Berdamai
Di malam lailatul qadar ada kedamaian sampai fajar (QS Al-Qadr: 5). Artinya, damai dengan diri dan damai dengan orang lain.
Damai itu ada damai aktif dan ada damai pasif. Misal ketika manusia naik bus, banyak orang di bus, lalu hanya duduk diam, tidak menyapa samping kiri dan samping kanannya. Hal itu termasuk damai, tetapi damai pasif.
Lain halnya dengan damai aktif yaitu ketika saling menyapa atau memberi sesuatu kepada orang lain dengan tujuan yang baik.
Hal ini juga berlaku bahwa ketika manusia tidak bisa memuji orang lain, tidak perlu memakinya.
Kalau tidak bisa memberi sesuatu kepada orang lain, jangan lalu mengambil haknya. Kalau tidak bisa membantunya, jangan menjerumuskannya.
Ini prinsip kedamaian yang dapat mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin. Di saat itulah manusia mendapat malam kemuliaan, yaitu malam lailatul qadar. (ade)