Jakarta (pilar.id) – Melalui Koordinator Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat membantah pernyataan mengenai penyebutan nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam syarat berkoalisi.
“Belakangan beredar berita kalau Demokrat disebut-sebut mematok AHY menjadi capres atau cawapres sebagai syarat berkoalisi. Demokrat menegaskan bahwa pernyataan itu sama sekali tidak benar,” kata Herzaky di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Saat bertemu dengan ketua umum partai politik lainnya, sebut Herzaky, AHY justru mengedepankan pembahasan tentang visi, misi, dan platform koalisi. Disebutkan pula, AHY juga akan mencari keberadaan ikatan hubungan yang baik dan kesamaan pandangan dengan partai-partai politik lain, agar mereka dapat bersama-sama memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat.
Mereka, lanjut Herzaky, akan membahas isu-isu kebangsaan dan kerakyatan terkini serta mencari solusi yang bisa ditawarkan oleh partai politik untuk menyelesaikan persoalan melalui sinergi dan kolaborasi.
Jadi, menurut Herzaky, belum ada pembahasan mengenai capres dan cawapres dalam pertemuan antara AHY dan ketua umum partai-partai politik lainnya. Pembahasan terkait capres dan cawapres akan dilakukan setelah koalisi terbentuk.
“Belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres. Yang ada sama-sama menyepakati pembahasan mengenai capres dan cawapres setelah koalisi terbentuk,” tegas Herzaky.
Disebutkan pula, salah satu hal yang dipertimbangkan oleh Demokrat usung capres atau cawapres adalah tingkat kemungkinan keterpilihan atau kemenangan sosok calon tersebut dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Ia menegaskan bahwa Demokrat akan mendalami dan mempelajari betul ketika koalisi sudah membahas capres dan cawapres. Ini yang menjadi salah satu prinsip dasar Ketua Umum Partai Demokrat AHY dalam pembentukan koalisi.
“Koalisi dahulu, baru bahas kriteria. Setelah itu, ditentukan nama-nama bakal capres/cawapres yang penuhi kriteria,” jelas Herzaky.
Bahkan, kata dia, di samping memiliki mekanisme sendiri dalam pengusungan capres/cawapres, Demokrat pun sangat menghargai kemandirian dan mekanisme internal setiap partai politik dalam menentukan capres/cawapres yang akan mereka usung.
Oleh karena itu, aspirasi dari setiap partai akan dibahas di dalam koalisi ketika sudah terbentuk untuk peroleh kesepakatan mengenai capres dan cawapres yang diusung. (hdl/ant)