Yogyakarta (pilar.id) – Puluhan peserta meramaikan ajang Ngaran Kite Festival (NKF) atau Festival Layang-Layang Ngaran di area sawah Padukuhan Ngaran, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Minggu (2/9/2022).
Gelaran NKF ini sendiri diselenggarakan 1 hingga 2 Oktober 2022 ini, mengusung tema ‘Menyemai Harapan, Merawat Masa Depan’.
Ketua Panitia Ngaran Kite Festival Aris Riyanto mengatakan, kehadiran Festival Layang-Layang Ngaran ini, untuk mengajak generasi milenial untuk kembali ke sawah.
Sebagai negara agrasis, semakin hari petani di Indonesia semakin berkurang. Pasalnya, generasi muda saat ini semakin jarang yang menggarap sawah. Selain itu juga, lahan persawahan juga semakin bergeser menjadi gedung atau perumahan.
“Generasi sekarang cenderung tidak mau ke sawah. Jadi, kita menggunakan media layangan ini untuk mengenalkan sawah. Dimulai dengan main-main ke sawah dulu, baru mereka akan mulai tertarik ternyata tanaman padi dan tanaman lain itu masih banyak dan perlu dilestarikan,” ungkap Aris, Minggu (2/10/2022).
Aris menyebut, terdapat lima kategori yang dilombakan dalam festival layang-layang ini, antara lain layang-layang tradisional, layang-layang naga, layang-layang pegon, layang-layang dua dimensi, layang-layang tiga dimensi.
Lebih lanjut, sistem penjurian dinilai dari kestabilan layang-layang, bentuk layangan, dan keindahan. Aris menambahkan, peserta lomba berasal dari berbagai wilayah di DIY dan Jawa Tengah seperti Magelang dan Semarang.
Selain festival layang-layang, dalam event ini juga terdapat berbagai macam talkshow dan workshop pameran kuliner antara lain talkshow parenting, penyajian jamu hingga pertanian.
Juga workshop kemasan organik, perkebunan, membuat dan melukis layang-layang. Selain itu, juga terdapat pameran UMKM tanpa plastik sekali pakai.
“Pada pameran UMKM ini kita menerapkan tanpa plastik sekali pakai. Jadi, para pelaku usaha kita himbau untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai, jadi menggunakan daun-daunan, cup kertas, serta tidak memakai sedotan. Juga, kepada para pengunjung untuk membawa tas dan botol minuman sendiri, mari kita peduli dengan lingkungan, pertanian, budaya, dan kesadaran untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Danang Maharsa mengatakan pelaksanaan NKF dapat menjadi upaya untuk membangkitkan potensi pertanian sebagai salah satu sektor unggulan di Kabupaten Sleman.
“Penyelenggaraan Ngaran Kite Festival ini menjadi salah satu upaya kita untuk melestarikan budaya lokal dan permainan tradisional,” terang Danang. (riz/hdl)