Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Thomas Tuchel: Chelsea Siap, Meski Tottenham Punya Leih Banyak Keuntungan
  • Wah, Ribuan Seniman Desa Bakal Beraksi di Gamelan Kolosal Simpang Lima!
  • Xavi Tegaskan Barcelona Berambisi Raih Gelar Juara di Musim Ini
  • Jambore Nasional Pramuka Diikuti 11 Ribu Penggalang dari Seluruh Indonesia
  • Denny Wirawan Nilai 50 Persen Karya Siswa SMK Kudus Layak Masuk Pasar Nasional
  • Cegah Pencatutan Nama Oleh Parpol, KPU Minta Masyarakat Cek Data di Sipol
  • Lampard vs Gerrard, Aston Villa Kalahkan Everton 2-1
  • Akibat Tersambar Petir, Pesepakbola Amatir di Sukabumi Meninggal Dunia
Facebook Instagram YouTube Twitter RSS
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Wanita
    • Pilar Khas
    • Pilar Jatim
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Ekonomi»Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata!
Ekonomi

Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata!

Achmat D5 Agustus 2022 06:38 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Ilsutrasi anak Papua (foto: Asso Myron, unsplash)

Jakarta (pilar.id) – Hampir dua minggu, Distrik Kwiyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, dilaporkan terjadi kekeringan ekstrem. Embun beku dan kekeringan mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen.

“Bahkan informasi terkini sudah ada empat warga Lanny Jaya meninggal dunia,” kata pakar kebijakan publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat MPP, di Jakarta, Kamis (8/4/2022).

Beberapa pihak menuduh hal tersebut disebabkan karena pemerintah daerah kurang memperhatikan warganya. Mantan Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai misalnya, mengatakan rakyat Papua tidak dilayani dengan baik karena para pejabat daerah baik gubernur, dan bupati semuanya hanya melayani keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jakarta agar merevisi Undang Undang Otonomi Khusus (Otsus), serta pembentukan daerah otonom baru (DOB).

Juru bicara Pemprov Papua Rifai Darus membantah tudingan Pigai tersebut. Menurutnya, yang terjadi sebenarnya adalah gambaran kekeringan di Lanny Jaya karena cuaca ekstrem.

Dirinya menjelaskan tanggal 6 sampai 16 Juli 2022, Papua dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan 548 warga terdampak. Sementara empat orang dinyatakan meninggal karena penyakit. Pemerintah Provinsi Papua mengklaim, pemerintah setempat tengah mendampingi warga dan telah memberikan bantuan kepada mereka.

Rentan Ketersediaan Pangan?

Kejadian di Papua tersebut menunjukkan lemahnya rantai manajemen suplai bahan pangan di hampir seluruh daerah terutama wilayah timur Indonesia yang jauh tertinggal. Padahal, ketahanan pangan penting untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan global yang salah satunya disebabkan oleh perubahan iklim dan konflik antarnegara, seperti perang Rusia dan Ukraina saat ini.

Menurut Hidayat, kasus kekeringan yang berulang kembali melanda Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua harus diantisipasi secara serius. Program food estate di tanah Papua terbukti gagal karena tanaman yang dibudidayakan adalah padi atau bukan sumber karbohidrat orang Papua asli seperti sagu dan palawija.

“Ini karena program tersebut menghilangkan kearifan lokal dan hanya mengejar produktivitas tanpa memperhatikan kebutuhan lokal,” kata dia.

Khusus di daerah Papua, kelaparan memiliki sejarah panjang. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mencatat, kelaparan di Papua terjadi sejak 2018 dan mulai diangkat di permukaan pada 2019, 2020, 2021, dan 2022.

“Media asing senang melaporkan berita tersebut sementara media lokal terkesan tidak memberikan perhatian yang cukup,” keluh Hidayat.

Hidayat mengatakan, kelaparan sebenarnya tidak hanya terjadi di Papua saja, tetapi di beberapa wilayah seperti Jawa, Sumatera, dan Sulawesi juga pernah mengalaminya akibat kegagalan panen dan kekeringan. Hanya saja, pemerintah daerahnya bergerak cepat. Karena itu, pemerintah pusat memberikan teguran keras kepada Pemprov Papua karena selama ini mereka menikmati dana Otsus dalam jumlah yang sangat besar tetapi membiarkan terjadi kelaparan.

“Tahun 2022 tercatat alokasi dana Otsus Papua dan Papua Barat sebesar Rp8,5 triliun. Dengan dana tambahan infrastruktur yang dibagi untuk Papua dan Papua Barat sebesar Rp4,3 triliun. Totalnya 12,8 triliun. Sementara untuk Aceh Rp7,5 tiliun,” beber Hidayat.

Untuk mewaspadai bahaya kelaparan, pemerintah pusat harus membentuk satgas khusus ketahanan pangan yang beranggotakan instansi Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko), Kementerian PUPR, Badan Pangan Nasional (BPN), BUMN, TNI, serta Kementerian Pertahanan. Tugas satgas khusus tersebut tidak hanya berkoordinasi, namun eksekusi memanfaatkan tanah kosong untuk menghasilkan tanaman produktif.

Selain itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga perlu lebih cermat lagi dalam memprioritaskan belanja negara. Pembangunan infrasturktur Ibu Kota Nusantara (IKN) misalnya, dan proyek kereta api cepat perlu ditunda dan alokasi dananya dialihkan untuk memperkuat program ketahanan pangan.

“DPR RI jangan diam saja, APBN ini harus dikawal dan APBN 2023 seharusnya dipergunakan sebesarnya untuk menyiapkan cadangan pangan dan program bansos yang lebih besar bukan pada belanja infrastruktur dan IKN,” kata Hidayat.

Namun, lanjut Hidayat, semuanya tergantung dari political will Presiden Jokowi sendiri. “Apakah peduli dengan mencari jalan keluar yang komprehensif di tengah keterbatasan APBN atau masih mengejar proyek mercusuar di atas ancaman kelaparan dan kerentanan pangan Indonesia,” urainya. (ach/hdl)

Baca Juga

  • YLKI Sebut Indonesia Begitu Rapuh dalam Tata Kelola Pangan
  • Analisa 20 Video, Komnas HAM: Brigadir J Masih Hidup Saat Tiba di Duren Tiga
  • Atasi Krisis Global, Ekonom Dorong Kemandirian Ekonomi
  • Bank DBS Indonesia Siap Kawal Pemulihan Ekonomi Indonesia
Achmad Nur Hidayat Gagal Panen headline kekeringan ekstrem Ketersediaan Pangan Komnas HAM Krisis pangan Narasi Institute Natalius Pigai

Berita Lainnya

Menikmati Malam Minggu di Festival Kebon Bang Jaim di Jakarta Pusat

13 Agustus 2022 20:55 WIB

Gubernur Khofifah Bagikan Bendera Merah Putih untuk Sambut Jemaah Haji Kloter Terakhir

13 Agustus 2022 18:19 WIB

Film ’12 Cerita Glen Anggara’ Membuat Prilly Latuconsina Ucap Syukur atas Kehidupan yang Dimiliki

13 Agustus 2022 10:39 WIB

PIS bersama SKK Migas Gelar Koordinasi Nasional, Dukung Target Lifting Minyak Mentah Tercapai 100 Persen

13 Agustus 2022 04:01 WIB

Cetak Gol di Final AFF U-16, Kafiatur Rizky: Saya tak Bisa Berkata-kata

13 Agustus 2022 02:09 WIB

Antisipasi Krisis Pangan, Indofood Dukung Sorgum jadi Bahan Baku Mi Instan

12 Agustus 2022 23:43 WIB

Gol Kafiatur Rizky Jadi Penentu Indonesia Juara Piala AFF U-16

12 Agustus 2022 22:57 WIB

Laporan Palsu, Bareskrim Hentikan Penyidikan Dugaan Pelecehan Terhadap Istri Ferdy Sambo

12 Agustus 2022 22:20 WIB

Bermula dari Base Twitter, Gibran Cari Oknum Paspampres yang Pukuli Supir Truk di Solo

12 Agustus 2022 21:27 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Berita Pilihan

Menikmati Malam Minggu di Festival Kebon Bang Jaim di Jakarta Pusat

13 Agustus 2022 20:55 WIB

Gubernur Khofifah Bagikan Bendera Merah Putih untuk Sambut Jemaah Haji Kloter Terakhir

13 Agustus 2022 18:19 WIB

Film ’12 Cerita Glen Anggara’ Membuat Prilly Latuconsina Ucap Syukur atas Kehidupan yang Dimiliki

13 Agustus 2022 10:39 WIB

Cetak Gol di Final AFF U-16, Kafiatur Rizky: Saya tak Bisa Berkata-kata

13 Agustus 2022 02:09 WIB

Gol Kafiatur Rizky Jadi Penentu Indonesia Juara Piala AFF U-16

12 Agustus 2022 22:57 WIB
Berita Lainnya

Thomas Tuchel: Chelsea Siap, Meski Tottenham Punya Leih Banyak Keuntungan

14 Agustus 2022 00:35 WIB

Wah, Ribuan Seniman Desa Bakal Beraksi di Gamelan Kolosal Simpang Lima!

13 Agustus 2022 23:27 WIB

Xavi Tegaskan Barcelona Berambisi Raih Gelar Juara di Musim Ini

13 Agustus 2022 23:15 WIB

Jambore Nasional Pramuka Diikuti 11 Ribu Penggalang dari Seluruh Indonesia

13 Agustus 2022 22:55 WIB

Denny Wirawan Nilai 50 Persen Karya Siswa SMK Kudus Layak Masuk Pasar Nasional

13 Agustus 2022 22:51 WIB
Berita Foto
© 2022 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita