Semarang (pilar.id) – Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan penyakit, salah satunya tengkes (stunting). Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan, secara nasional angka tengkes mencapai 24,4 persen.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jawa Tengah (Jateng), Siti Atikoh Ganjar Pranowo menyebut angka tengkes Jateng masih tinggi, yakni 20,9 persen.
“Tahun ini, kami menargetkan tengkes turun sampai 3,50 persen atau menjadi 17,4 persen,” katanya, Kamis (17/11/2022).
Dalam pencegahan tengkes, lanjut Siti wanita usia subur dan ibu hamil mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang, termasuk anak di bawah lima tahun.
“Generasi Emas yang akan berkuasa di Indonesia pada tahun 2045 nanti harus menjadi generasi yang berkualitas, sebab tantangan hidup ke depan semakin berat. Kita harus mampu bersaing dengan berbagai negara,” terangnya.
Adapun faktor penyebab stunting, kata Siti diawali dari kondisi perempuan yang akan menikah, bagaimana perencanaan dan pendidikan anak usia dini.
“Apakah datang dari keluarga miskin, tidak berpendidikan, menikah usia dini, dan pengetahuan tentang kesehatan yang rendah,” lanjutnya.
Oleh karenanya, pihaknya mengajak kalangan ibu rumah tangga yang tengah hamil untuk mencegah terjadinya tengkes.
“Kami mengajak ibu-ibu hamil untuk mengenali berbagai masakan sehat untuk mencegah tengkes. Diharapkan para ibu ini, dapat mengerti dan mengenali masakan sehat atasi stunting (masta),” jelasnya.
Menurutnya, peran serta kolaborasi semua pihak untuk melakukan langkah-langkah konkret sebagai upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
“Banyak hal yang bisa dilakukan TP PKK sebagai organisasi yang penggeraknya perempuan seperti sosialisasi internal di dalam keluarga dan anggotanya,” ujarnya.
Selain itu, para anggota TP PKK juga dapat berperan di masyarakat dan menggalang partisipasi pihak swasta untuk memberikan dukungan kepada pekerja perempuan maupun kelompok rentan agar memperoleh gizi yang seimbang. (riz/hdl)