Surabaya (pilar.id) – Perjalanan 6 tahun saat Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (UBAYA) didirikan pada tahun 2016, akhirnya 22 mahasiswa kedokteran FK Ubaya mengambil Sumpah Profesi Dokter untuk pertama kalinya, yang bertempat di Ballroom Hotel JW Marriot, Sabtu (15/4/2023)
Dalam gelaran upacara pengambilan Sumpah Profesi Dokter tersebut, Dekan FK Ubaya, Prof. Dr. dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD., Sp.JP(K), mengatakan, bila lulusan angkatan pertama ini mahasiswa telah menyelesaikan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan lulus 100 persen.
“Dengan perolehan nilai rata-rata 84,5 untuk CBT (Computer Based Test) dan 77 untuk OSCE (Objective Structured Clinical Examination), yang membuktikan jika pembelajaran di FK Ubaya telah berjalan dengan sangat baik dan memiliki daya saing,” jelasnya.
Tak hanya itu dalam sambutannya juga, ia mengingatkan kepada para calon dokter tersebut agar kembali membaca dan memahami isi sumpah profesi dokter yang dibacakan dan mengetahui makna dari 7 Star of Doctor
” 7 Star of Doctor itu, seorang dokter harus memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, dapat mengambil keputusan cepat, berkomunikasi yang baik, menciptakan sistem yang efisien, dapat bekerja sama baik dengan tim, berkembang dan belajar sepanjang hayat, serta harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan,” jabarnya.
Selain itu, dalam acara upacara pengambilan Sumpah Profesi Dokter itu juga, diumumkan mahasiswa yang mendapat IPK tertinggi yaitu Muhammad Yusuf dengan perolehan IPK 3,745. Ada pula peraih nilai UKMPPD terbaik oleh dr. Stephanie Wirakasa dengan perolehan nilai 88 untuk CBT dan 87,08 untuk OSCE.
Sementara itu, Rektor Ubaya Dr. Ir. Benny Lianto dalam sambutannya mengatakan bila pihaknya percaya, jika para dokter yang baru dilantik telah siap menjadi dokter dengan bekal hard dan soft skill, kualitas, karakter dan integritas yang telah diasah selama dibangku kuliah.
” Harapan kami kalian bisa mencerminkan etika dokter yang baik, ketika menjalankan profesi yang dijalankan. Jaga nama baik kampus, jangan sampai ada dokter dari lulusan FK Ubaya yang membuka mal praktik dan melanggar etika kedokteran,” tutupnya. (jel/din)