Surabaya (pilar.id) – Rochmad Bagus Apriyatna (41), tersangka pembunuhan terhadap Angelina Nathania, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya), tertunduk lesu.
Di depan petugas, ia mengungkapkan bahwa dia sebetulnya tidak memiliki niat untuk membunuh. Diketahui bahwa Angelina Nathania dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali kolor oleh Rochmad Bagus. Sebelum dibunuh, tangan Angelina Nathania diikat dengan sabuk pengaman dan tali sepatu pada Jumat (5/5/2023) yang lalu.
Ditulis beritajatim.com, Rochmad saat diumumkan kepada publik di halaman Polrestabes Surabaya, menyatakan bahwa pada saat itu dia merasa emosi karena korban menghina dirinya dengan kalimat kasar.
“Saya menyesal, karena itu hanyalah emosi sesaat. Ada kata-kata yang kurang menyenangkan di hati saya yang memicu pikiran saya untuk melakukan kesalahan,” ungkap Rochmad pada Jumat (9/6/2023).
Rochmad membantah rumor bahwa dia memiliki hubungan asmara dengan korban. Dia mengaku hanya dekat sebagai teman. Mereka mengenal satu sama lain sejak tahun 2017. “Hanya teman, Pak. Kami memang dekat. Saya butuh uang untuk operasional,” tambah Rochmad.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, menjelaskan bahwa tersangka membunuh korban karena sakit hati akibat adanya kata-kata yang tidak menyenangkan saat mereka bertengkar.
“Mungkin karena setelah seharian mencari, tidak ada yang bisa menerima gadai mobil korban. Inilah yang menjadi masalah bagi pelaku, dan ada kata-kata yang membuat pelaku merasa terhina sehingga terjadi pertengkaran sengit di dalam mobil,” tegas Pasma.
Namun, Pasma masih menyelidiki kemungkinan adanya pembunuhan yang direncanakan karena Rochmad sebenarnya memiliki niat untuk mengambil mobil Xpander milik korban untuk memulai usaha di Pacitan. “Pelaku memiliki niat untuk membuka usaha di Pacitan dan membutuhkan uang dengan cepat. Dia berharap mobil ini dapat segera digadaikan untuk mendapatkan uang,” tambah Pasma.
Kasus pembunuhan ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian guna mengungkap seluruh fakta dan motif di balik kejadian tragis ini. Keluarga korban dan masyarakat umum mengharapkan bahwa kasus ini akan segera mendapatkan keadilan yang pantas. (hdl)