Jakarta (pilar.id) – Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, menyatakan bahwa bila ada seorang pemimpin yang merasa kekuasaan ada di tangan dirinya, maka pemimpin tersebut tidak menghargai prinsip dasar demokrasi.
“Kalau ada yang merasa kekuasaan di tangan dirinya, maka dia sedang tidak menghargai prinsip-prinsip dasar dalam sebuah demokrasi,” ujar Anies dalam sebuah keterangan tertulis, Sabtu (6/5/2023).
Anies menegaskan bahwa prinsip dasar demokrasi menempatkan kekuasaan di tangan rakyat. Anies juga mengatakan bahwa Pemilu 2024 tidak akan membuat kekuasaan berpindah tangan, karena pemilik kekuasaan adalah rakyat.
“Kekuasaan sejatinya tidak pernah pindah. Yang berpindah dan berganti itu kewenangan dalam menjalankan kekuasaan,” tambahnya.
Meskipun tidak disebutkan secara langsung, pernyataan Anies tersebut kemungkinan merupakan bentuk respons terhadap dukungan endorse yang diberikan Presiden Jokowi kepada bakal Calon Presiden lain.
Selama Ramadan 1444 H, Anies menyatakan bahwa dirinya telah berusaha memahami apa yang perlu diperbaiki dalam negeri Indonesia. Dari hasil interaksi tersebut, ia dan Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan memperoleh keyakinan bahwa negeri ini membutuhkan perbaikan dalam banyak aspek kehidupan, terutama yang berkaitan dengan hadirnya keadilan sosial.
Anies menambahkan bahwa Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan optimis dan yakin bahwa apa yang perlu diperbaiki akan terjawab pada Pemilu 2024. Menurutnya, Pemilu 2024 akan menjadi momentum bagi hadirnya perbaikan tersebut. (usm/hdl)