Jakarta (pilar.id) – Anies Baswedan mengungkapkan konsep kepemimpinan yang akan diterapkan, yaitu kepemimpinan tanpa rasa takut. Hal ini disampaikan dalam sebuah acara kolaborasi antara Mata Najwa dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (20/9/2023).
Surya Tjandra, juru bicara sekaligus mantan wakil menteri ATR/BPN, menjelaskan bahwa Anies Baswedan akan memastikan bahwa alat negara bersifat imparsial dan tidak diskriminatif. Semua golongan akan dihormati dan dilayani dengan setara. Ini mencerminkan pola kepemimpinan yang akan diterapkan oleh Anies, yaitu kepemimpinan tanpa rasa takut.
Surya menekankan bahwa kebebasan akan dijaga dalam kepemimpinan Anies, serupa dengan apa yang telah diterapkan selama lima tahun kepemimpinannya di DKI Jakarta (2017 – 2022). Dia juga menjelaskan bahwa bantuan kepada Anies bukan bersifat langsung kepada Anies sendiri, melainkan kepada simpul-simpul relawan. Bantuan ini berupa fasilitasi kegiatan dan dukungan lainnya.
Namun demikian, Surya menegaskan bahwa hal ini tidak akan menghambat semangat masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Dukungan dari berbagai komunitas, seperti Komite Masyarakat Indonesia Tionghoa (KOMIT), menunjukkan kesadaran akan peran komunitas dalam membangun negara dengan beragam latar belakang.
Pemerintahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di DKI Jakarta telah menjamin hak hukum semua warga negara tanpa kecuali, serta memberikan kesetaraan dan keadilan. Ini adalah praktik yang telah terbukti, dan Surya Tjandra mengundang untuk memeriksa fakta-fakta terkait hal ini.
Dalam acara Kolaborasi Mata Najwa dan UGM, Anies juga berbicara tentang dukungan yang telah diterimanya dari pengusaha. Namun, yang bersedia membantu adalah pengusaha kelas menengah, bukan para konglomerat atau taipan. Anies menunjukkan bahwa pengusaha besar cenderung tidak mendekatinya karena takut akan pemeriksaan pajak dan pemeriksaan lainnya.
Anies mencontohkan beberapa pengusaha di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang telah membantu relawan. Namun, perusahaan-perusahaan mereka kemudian diperiksa oleh otoritas perpajakan dan instansi lainnya. Anies menegaskan bahwa ini membuat orang takut untuk memberikan dukungan.
Dalam tanggapannya, Anies Baswedan mengajak semua orang untuk tidak membiarkan negara ini terjebak dalam rasa takut. Ia menegaskan bahwa perjuangan ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga kebebasan dan menciptakan negara yang aman bagi semua warganya. (hdl)