Jakarta (pilar.id) – Dua pekan sudah kompetisi sepakbola profesional Indonesia mulai dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 mandeg akibat buntut dari Tragedi Kanjuruhan. Di tengah penundaan kompetisi tersebut, beberapa klub masih rutin menggelar latihan dan peretandingan persahabatan.
Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga fisik pemain bugar dan mematangkan strategi permainan. Namun, beberapa klub seperti Bali United tetap memiliki kekhawatiran bagi para pemain.
Utamanya terkait dengna mental para pemain. Dengan tidak adanya kompetisi, Bali United khawatir mental peman akan terpengaruh karena tidak ada pertandingan kompetitif.
Hal tersebut disampaikan oleh pelatih Fisik Bali United, Yogie Nugraha. Melalui laman resmi klub, Jumat (14/10/2022) Yogie menyebutkan kondisi fisik pemain sejauh ini sangat bagus, tetapi yang disorotinya adalah mental pemain.
“Kondisi fisik pemain saat ini dalam kondisi bagus karena kami sudah masuk ke masa ‘in season’. Namun, efek dari penundaan liga ini sangat berdampak kepada mental pemain,” katanya.
“Awal mula disampaikan liga dihentikan selama satu pekan dan sekarang sudah hampir dua pekan, masih belum ada kepastian kapan liga dimulai. Menurut saya, ini adalah situasi yang kurang baik,” tambah Yogie.
Sejauh ini, kata dia, berdasarkan keterangan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 diperkirakan akan kembali bergulir pada tanggal 25-26 November mendatang setelah program transformasi sepak bola nasional usai.
Yogie pun berharap kompetisi bisa segera bergulir kembali agar para pemain, termasuk Nadeo Argawinata dan kawan-kawan bisa kembali berlaga di lapangan hijau.
Menyikapi penundaan sementara kompetisi, Bali United tetap melakukan latihan rutin sejak 11 Oktober lalu untuk menjaga kebugaran para pemainnya, sembari menanti kelanjutan kompetisi.
Berbagai menu latihan dilahap oleh pemain setiap harinya di atas lapangan hijau, mulai latihan teknik, taktik, dan fisik dengan intensitas yang telah disusun oleh tim pelatih.
Bali United terakhir kali berlaga pada tanggal 30 September lalu melawan Persikabo 1973 sehingga telah genap dua pekan skuad asuhan Stefano Cugurra itu tidak merasakan atmosfer pertandingan. (fat)