Surabaya (pilar.id) – Dongeng dipercaya dapat membantu perkembangan otak dan jiwa anak agar menjadi lebih baik.
Dengan teknik penceritaan yang baik, cerita-cerita ‘tak masuk akal’ jadi lebih hidup dan menarik minat anak-anak untuk mendengarnya. Anak-anak terhibur sekaligus mendapat pesan moral yang akan mereka ingat hingga dewasa.
Meski demikian, dongeng tak cuma urusan teknik yang baik. Di era digital yang serba visual, calon pendongeng ulung juga harus dibentuk dan dilahirkan.
“Salah satu tujuan acara pengenalan dongeng ini adalah untuk mendapatkan generasi baru pendongeng,” kata Harris Rizki, mentor dongeng bagi anak-anak di Sekolah Dasar Dukuh Kupang 2 , Surabaya, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 12 siswa terpilih mengikuti workshop dongeng yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan Kota dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
“Workshop berlangsung 4 hari dengan ragam materi mulai teknik membaca nyaring, pengetahuan dongeng, ekspresi, intonasi hingga praktek mendongeng,” jelas Harris.
Salah satu peserta workshop dongeng, Dewantia Praweswara Purnama Putri, mengatakan, pengetahuan dan kemampuan mendongeng membuat percaya dirinya bertambah.
“Aku memang menyukai dongeng, di rumah biasanya mama yang sering cerita,” imbuh siswa kelas 3B SDN Dukuh Kupang 2, Surabaya in kepada pilar.id.
Sebagai tugas akhir, seluruh peserta workshop mendapatlkan tugas memproduksi video pendek praktek membaca nyaring dan mendongeng. (mis/hdl)