Jakarta (pilar.id) – Melaka merupakan nama kota tua yang terletak di selatan Kuala Lumpur, Malaysia. Kota ini, ,merupakan saksi bisu sejarah masa kolonial yang terjadi di negeri jiran, Malaysia.
Dahulu, Kota Melaka ini menjadi salah satu kota yang diduduki oleh para penjajah Eropa. Bukan hanya satu, Belanda, Portugis, hingga Inggris, pernah menduduki kota ini.
Oleh karena itu, kota ini menawarkan perpaduan peninggalan gaya arsitektur yang khas dari tiga negara tersebut.
Dari banyaknya situs peninggalan sejarah di Kota Malaka, setidaknya terdapat lima tempat yang harus dikunjungi saat singgah di kawasan ini. Kira-kira apa saja?
1. Red Square atau Dutch Square yang memesona
Sejauh mata memandang, suguhan komplek bangunan peninggalan Belanda berwarna merah tua mendominasi pusat wisata Kota Melaka ini.
Di bagian barat Melaka Mile, berjajar bangunan mulai dari menara jam atau Clock Tower, Gereja tua Christ Church, Melaka Art Gallery dan Air Mancur Ratu Victoria di bagian tengah-tengahnya.
Lalu, di bagian utara terdapat Stadthuys atau A’Famosa, bangunan yang didirikan pada 1807 oleh Portugis yang di depannya berjajar becak warna-warni dengan iringan musik yang cheerful.
2. Benteng Middleburg, Pertahanan Belanda di Kota Melaka
Tak jauh dari Red Square, sebuah benteng dengan lima meriam masih berdiri kokoh. Dibangun Belanda pada 1641, keamanan kota, pelabuhan, dan sungai di Kota Melaka bisa mudah dipantau pasukan melalui benteng tersebut.
Selain itu, ada juga menara pengawas dan turet atau baguan dari sistem pertahanan yang ditemukan dijaringan tembok Kota Melaka. Sistem keamanan yang sangat kuat tersebut, membuat setiap serangan dapat digagalkan.
Wisatawan juga dapat melihat dengan leluasa sungai Kota Melaka dari atas Benteng dengan merah bata ini.
3. Swafoto di Kincir Angin sambil Menikmati Kapal Wisata
Tepat di samping Benteng, terdapat Kincir Angin Kesultanan Melayu Melaka. Kincir ini merupakan yang pertama dan terbesar di Malaysia.
Dahulu, kincir yang memiliki tinggi hingga 13 meter ini digunakan untuk mengalirkan dan mengumpulkan air dari sungai Melaka.
Diketahui, muara sungai Melaka sangat tersohor. Tempat ini menjadi pusat pelabuhan perdagangan internasional pada abad ke-15 antar Cina dan Asia Tenggara, serta Eropa dan India.
Sayangnya, karena beberapa alasan kincir tersebut saat ini tidak ditemui. Namun pengunjung tetap bisa menyaksikan bangunan kincir dan kapal wisatawan atau wahana Melaka River Cruise yang berlalu lalang di Sungai Melaka.
4. Muzium Samudera, Kapal Raksasa di tengah Kota
Memiliki tinggi berkisar 34 meter dan lebar delapan meter, sebuah replika kapal Portugis bernama Flor de la Mar ini tenggelam pada tahun 1511 saat perjalanan ke Portugal. Dari keterangan, tercatat lebih dari sembilan tahun kapal ini turut menentukan peristiwa penting di Samudera Hindia.
Muzium Samudera atau Museum Maritimine Malaka berisi sejarah kelautan dan masa emas Kasultanan Malaka sebagai Emporium Timur. Untuk dapat melihat langsung, wisatawan dapat membeli tiket yang terdapat dibagian depan museum seharga RM 10 dan bisa berkeliling dan berfoto hingga puncak kapal.
5. Berburu Pernak-Pernik Khas Melaka di Medan Samudera
Tepat di depan Muzium Samudera, terdapat Medan Samudera sebuah wisata belanja yang menjual barang-barang seperti craft, tas, gantungan kunci, baju, hingga kuliner khas Malaka.
Selain itu, di lantai dua terdapat food court yang berjajar menyajikan oleh-oleh dan kuliner yang menggugah selera. Menariknya, sajian tersebut tertata ciamik dan wisatawan dapat memilih dan mengambil sendiri makanan dihidangkan. (riz/fat)