Pontianak (Pilar.id) – Bukti nyata Kejaksaan bukan hanya dikenal sebagai aparat penegak hukum dilakukan dengan cara melakukan sunatan massal yang diikuti sebanyak 373 anak dan operasi katarak diikuti sebanyak 92 orang.
Kegiatan tersebut diinisiasi Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat dalam bakti sosial sunatan massal dan operasi katarak.
Kajati Kalbar Masyhudi menjelaskan melalui kegiatan ini ia dapat secara langsung dapat bersentuhan dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Hal ini adalah bentuk kontribusi Kejati Kalbar kepada masyarakat luas,” tegasnya.
Iapun mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak stake holder dan para panitia yang telah mensukseskan acara sunatan massal dan operasi katarak.
Beliau berharap kegitan ini dapat membantu meringankan beban bagi warga masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalbar, Dirut RSUD Sudarso Pontianak, Bank Kalbar, GM PLN Kalbar, DIrut PTPN XIII Kalbar, sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan kegiatan bakti sosial berupa sunatan massal dan operasi katarak yang diadakan dalam acara syukuran HUT Masyhudi selaku Kajati Kalbar.
Pada siang harinya acara dilanjutkan dengan mengadakan pengajian yang dihadiri seluruh pegawai Kejati Kalbar dan anak pesantren Al Jihad dan anak panti tuna netra Arahman serta dihadiri para Habib dengan penceramah ustad Abuya Habib Zaky Bin Yahya pengasuh pondok pesantren Darunna’im.
Selanjutnya pada malam harinya dilanjutkan acara menyaksikan pemutarang video mapping di halaman kantor Kejati Kalbar, bersama pegawai Kejati Kalbar dan masyarakat sekitarnya. Sambil menonton pemutaran video mapping.
Masyhudi merasa lebih dekat dengan masyarakat dan dapat menikmati makan bersama yang tersedia di gerobak gerobak para pedagang kecil.
“Dimaksudkan untuk membantu perekonomian para pedagang grobak makanan yang terdampak pandemi Covid-19 selama ini,” tutur Masyhudi.
Sedangkan Video mapping yang ditayangkan adalah tentang profil dan tugas dan fungsi Kejaksaan dan ragam budaya Kalbar baik suku ras maupun agama sehingga dapat memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat luas.
Acara tersebut dilaksanakan dengan mempedomani protokol kesehatan yang sangat ketat dengan melaksanakan 5 M. (din)