Banjarmasin (pilar.id) – Sudah ada tujuh jembatan yang kini membentangi Sungai Martapura, sungai terbesar di Kota Banjarmasin. Meski begitu, Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, H Ibnu Sina akan membangun satu jembatan lagi di tahun 2023 mendatang.
Titik jembatan ke-8 yang ingin dibangun di sungai Martapura itu di wilayah Sungai Gampa. Jemabatan ini akan menjadi penyambung antara Kecamatan Banjarmasin Utara ke arah Jalan Pramuka, Kecamatan Banjarmasin Timur.
Demikian yang diungkapkannya usai memimpin konsultasi publik rencana pembangunan Kota Banjarmasin tahun 2023 di Hotel Rattan Inn di Banjarmasin, Selasa (15/2/2022).
Menurut Ibnu Sina, pembangunan jembatan Sungai Gampa ke Jalan Pramuka sesuai tata ruang kota dan rencana tersebut sudah lama didambakan masyarakat. Utamanya, untuk memudahkan transportasi kedua wilayah yang selama ini dinilai sulit, sekaligus untuk memecahkan kemacetan dalam Kota Banjarmasin.
Selain itu, pembangunan jembatan tersebut sebagai wujud dari keinginan pimpinan kota untuk memberikan kemudahan kepada warganya, di samping sebagai upaya membuka wilayah-wilayah baru di kawasan tersebut sebagai kawasan Banjarmasin Baru, seperti kawasan Sungai Gampa, Sungai Andai dan Terantang.
Keinginan lain, untuk membuka jalur-jalur ekonomi masyarakat serta menyelaraskan dengan rencana pembangunan jalan yang dilakukan oleh pemerintah pusat atau program nasional. Disamping itu, mensinkronkan dengan program pembangunan yang dilakukan pemerintah provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut dia, pembangunan Jembatan Sungai Gampa ke Jalan Pramuka yang menyeberangi Sungai Martapura ini dimulai tahun 2023 dan akan selesai tahun 2024 atau berakhirnya masa kepemimpinannya di periode kedua.
Mengenai pembangunan jembatan Sungai Jingah ke Sungai Bilu yang juga menyeberangi Sungai Martapura dan juga sudah direncanakan sejak lama, Ibnu Sina menyatakan itu bisa pula terwujud di masa kepemimpinannya saat ini.
“Kemungkinan akan tetap dikerjakan hanya saja untuk mengurangi biaya kemungkinan hanya semacam jembatan gantung yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua saja, seperti layaknya Jembatan Bromo di Banjarmasin Selatan,” paparnya.
Tencana pembangunan jembatan Sungai Bilu-Sungai Jingah jika dibangun permanen bisa dilalui kendaraan roda empat seperti tujuh jembatan yang ada diperkirakan menelan dana sekitar Rp175 miliar.
“Tetapi jika hanya jembatan gantung bisa ditekan jauh atau sekitar Rp30 miliar saja, dan itupu harus diusulkan bersama atau ada bantuan dari pemerintah Provinsi Kalsel,” tuturnya. (lin/fat/antara)